KONSULTASI
Logo

Penutupan TEI 2025, Perdagangan Sawit Capai USD2,3 Miliar

19 Oktober 2025
AuthorIbnu
EditorIbnu
Penutupan TEI 2025, Perdagangan Sawit Capai USD2,3 Miliar
HOT NEWS

sawitsetara.co - TANGERANG – Dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 terdapat lima sektor yang diminati pelaku usaha dan investor. Kelima sektor tersebut yakni perdagangan sawit dan turunanannya sebesar USD2,3 miliar, pertambangan sebesar USD5,5 miliar, logam mulia sebesar USD2,7 miliar, charcoal dan briket sebesar USD1,6 miliar, dan suku cadang sebesar USD1,4 miliar.

Lalu, lima negara yang melakukan transaksi terbesar yakni India, Belanda, Vietnam, Filipina dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). "Lima negara dengan transaksi terbanyak selama TEI 2025 adalah yang pertama, India sebesar USD4,3 miliar, Belanda sebesar USD3,9 miliar, Vietnam sebesar USD3,3 miliar, Filipina sebesar USD3,1 miliar, dan RRT sebesar USD2,4 miliar," ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat penutupan TEI 2025, Minggu (19/10/2025).

Budi mengungkapkan pada penutupan TEI 2025, total transaksi mencapai USD22,8 miliar. Total transaksi sebesar USD22,8 miliar tersebut meliputi transaksi perdagangan barang sebesar USD17,9 miliar, perdagangan jasa sebesar USD443,7 juta, dan investasi sebesar USD4,37 miliar. "Capaian ini meningkat dari target nilai transaksi Trade Expo Indonesia 2025 yang ditetapkan sebesar USD16,5 miliar," kata Budi.


Default Ad Banner

Sekedar catatan, total nilai ekspor sawit Indonesia pada tahun 2024 mencapai Rp440 triliun, yang merupakan penurunan dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini terjadi pada volume ekspor yang menjadi 29,5 juta ton pada tahun 2024, dari sebelumnya 32,2 juta ton pada tahun 2023.

Pada tahun 2024, India, Tiongkok, dan Pakistan adalah importir minyak sawit terbesar dari Indonesia. India menjadi importir terbesar secara keseluruhan (termasuk tahun-tahun sebelumnya) meskipun volume ekspornya menurun pada tahun 2024, diikuti oleh Tiongkok dan Pakistan. Meskipun ada penurunan, Tiongkok dan Pakistan tetap menjadi pasar penting.

Sedangkan produksi total minyak sawit Indonesia pada tahun 2024 adalah 52,76 juta ton (CPO dan PKO) yang lebih rendah 3,80% dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti dampak El Nino, program peremajaan perkebunan, dan lahan yang menua.


Default Ad Banner

Berita Sebelumnya
Inovasi Hijau dari Unimed: Limbah Tangkos Sawit dan Plastik Disulap Jadi Adsorben

Inovasi Hijau dari Unimed: Limbah Tangkos Sawit dan Plastik Disulap Jadi Adsorben

Penelitian ini menjadi langkah nyata dalam mengatasi dua masalah lingkungan sekaligus: limbah padat perkebunan sawit dan sampah plastik.

18 Oktober 2025 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *