sawitsetara.co - BEKASI - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran pendidikan dalam membangun masa depan perkebunan Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur BPDP Alfansyah dalam acara pengukuhan mahasiswa baru di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (Poltek CWE) Bekasi pada Kamis (2/10/2025).
Alfansyah menyoroti pentingnya regenerasi sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci keberlanjutan industri sawit dan perkebunan lainnya. Tahun ini, Poltek CWE menyambut 328 mahasiswa baru, sebagian di antaranya adalah penerima beasiswa dari BPDP. Alfansyah menjelaskan, program beasiswa ini adalah pionir upaya pengembangan SDM di sektor sawit.
“Kami berharap para mahasiswa nantinya dapat menjadi ujung tombak perkebunan Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip Majalahhortus.com.
Adapun sejak diluncurkan, program beasiswa BPDP telah menghasilkan sekitar 500 alumni yang kini tersebar di berbagai perkebunan sawit, tak hanya sebagai tenaga profesional tetapi juga agen perubahan.
Perluasan Komoditas dan Peningkatan Produktivitas
BPDP kini memiliki tugas baru, yaitu mengembangkan komoditas kelapa dan kakao selain kelapa sawit. Alfansyah meyakini langkah ini akan memperluas cakupan pengelolaan dana perkebunan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama komoditas tropis dunia.
Peningkatan produktivitas menjadi prioritas, terutama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR), dengan menekankan pentingnya regenerasi tanaman dan SDM. “Selain sawit, kami juga akan mengembangkan kelapa dan kakao. Ini tantangan baru yang harus kita jalani bersama,” katanya.
Alfansyah juga menekankan pentingnya pembinaan mental dan fisik bagi mahasiswa, mengingat tantangan di lapangan perkebunan. Ia berpesan kepada Poltek CWE untuk membekali mahasiswa dengan ketahanan mental, agar lulusan dapat bertahan menghadapi godaan di dunia kerja.
“Ketika sudah punya gaji, jangan sampai tergoda dengan hal-hal negatif. Agar bisa survive di kebun,” ujarnya.
Lulusan Poltek CWE diharapkan memiliki integritas dan tidak terjebak pada perilaku merugikan, seperti pencurian TBS. “Jangan sampai ada yang justru menjadi ninja pencuri TBS (tandan buah segar) sawit. Itu tidak boleh terjadi,” kata Alfansyah mengingatkan.
Sementara itu, Direktur Poltek CWE, Nugroho Kristono, juga menyoroti peran penting mahasiswa dalam mengawal masa depan perkebunan sawit. Pendidikan di Poltek CWE dirancang menyeluruh, mulai dari kebun hingga teknologi. Nugroho berharap mahasiswa dapat memahami arti penting perjuangan SDM beasiswa ini.
“Tidak lama lagi, 20 tahun ke depan, para mahasiswa inilah yang akan memegang tongkat kepemimpinan di sawit. Maka mereka harus benar-benar menghayati misi luhur dari pemerintah dan orang tua,” ujarnya.
Tags:
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *