
sawitsetara.co – ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, tegas menyuarakan pentingnya pembangunan pelabuhan ekspor minyak sawit mentah (CPO) di pantai barat Aceh.
Langkah ini, menurutnya, kunci meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memberikan dampak ekonomi yang lebih signifikan bagi masyarakat Aceh.
Nurchalis menjelaskan bahwa selama ini, perusahaan kelapa sawit di Aceh melakukan ekspor CPO melalui Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. Akibatnya, pajak yang dihasilkan dari aktivitas ekspor tersebut masuk ke kas daerah Sumatera Utara, bukan Aceh.

“Dengan adanya pelabuhan ekspor CPO, maka pendapatan asli daerah Aceh akan lebih maksimal dan memberikan nilai ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Aceh,” kata Anggota Komisi III DPRA ini kepada Antara di Meulaboh, Selasa (4/11/2025).
Ia menambahkan bahwa potensi PAD yang hilang dari ekspor CPO Aceh mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Hal ini tentu mengakibatkan kerugian bagi pemerintah di Aceh, karena seharusnya hasil ekspor tersebut dapat menjadi sumber PAD bagi Provinsi Aceh.
“Sekarang bagaimana caranya pajak tersebut bisa menjadi PAD Pemerintah Aceh, yaitu dengan membangun pelabuhan khusus ekspor CPO keluar negeri,” kata Nurchalis.

Adapun Komisi III DPRA telah menggelar rapat kerja dengan pimpinan dan perwakilan pabrik kelapa sawit serta perkebunan kelapa sawit di wilayah barat selatan Aceh.
Rapat ini bertujuan untuk membahas berbagai hal, termasuk penggunaan bahan bakar minyak (BBM) industri oleh perusahaan, serta pelaporan kepada Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA).
Sebanyak 89 perusahaan pabrik kelapa sawit dan perkebunan kelapa sawit diundang dalam kegiatan di sebuah hotel di Meulaboh, pada Jumat (31/10/2025) pekan lalu tersebut.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *