• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Sabtu, 13 September 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home Hot News

Koalisi Buruh Sawit Indonesia: Buruh Sawit Kalbar Masih Memprihatinkan, Upah Rendah dan Risiko Tinggi

Hendrik Khoirul Hendrik Khoirul
Sabtu, 13 September 2025 [post-views]
Koalisi Buruh Sawit Indonesia: Buruh Sawit Kalbar Masih Memprihatinkan, Upah Rendah dan Risiko Tinggi
Share on FacebookShare on Twitter

sawitsetara.co – PONTIANAK – Kalimantan Barat (Kalbar), sebagai salah satu provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, menghadapi paradoks yang memilukan. Kendati demikian, Koalisi Buruh Sawit Indonesia mengungkapkan, di balik hiruk-pikuk industri sawit yang menyumbang devisa negara, nasib buruh sawit di Kalbar disebut masih memprihatinkan.

Koordinator Koalisi Buruh Sawit Indonesia, Ismet Inoni, mengungkapkan keprihatinannya saat diwawancarai Jurnalborneo.com usai forum multi-stakeholder bertema “Kerja Layak di Perkebunan Kelapa Sawit” di Pontianak pada Jumat (12/9/2025). Ismet menyoroti rendahnya upah buruh sawit di Kalimantan Barat, meskipun wilayah ini merupakan penghasil sawit terbesar kedua di Indonesia.

“Upah minimum sektoral atau kabupaten di sini hanya sekitar Rp2,8 juta per bulan. Paling tinggi hanya di kisaran Rp3,3 juta sampai Rp3,6 juta,” ujarnya, membandingkan kondisi ini dengan provinsi lain di Kalimantan.

BacaJuga

Target B50 Terancam Mundur, Pemerintah Pertimbangkan Implementasi B45 Sambil Tunggu Hasil Uji Coba

Mahasiswa Undip Kembangkan Masker Rambut Cegah Ketombe Berbasis MTC Oil Sawit

Uni Eropa Akui MSPO, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia Soal ISPO

Dibayangi Ketidakpastian: Lahan Sawit di Pinggir TNTN, Warga Dusun Pondok Kompeh Khawatir Direnggut Satgas PKH

BPDP Dorong Transisi Energi untuk Jaga Pasar Lokal dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Masih dilansir dari Jurnalborneo.com, Selain upah, status kerja yang rentan, terutama bagi buruh harian lepas (BHL), menjadi masalah krusial. Buruh perempuan, menurut Ismet, adalah kelompok yang paling terpapar risiko agrokimia. Pihaknya juga menyoroti dampak kesehatan serius yang ditimbulkan.

“Buruh perempuan juga paling banyak terpapar risiko agrokimia atau racun, karena mereka yang bekerja langsung di bagian kebun yang menggunakan bahan kimia,” tambahnya.

Pemerintah daerah, parlemen, dan serikat buruh diharapkan memainkan peran aktif dalam memperjuangkan kondisi kerja yang lebih layak. Ismet mendorong lahirnya peraturan daerah (Perda) tentang perlindungan buruh perkebunan sawit. Menurutnya, Komisi V menyambut baik usulan perda perlindungan buruh sawit.

“Ini harus ditindaklanjuti bersama agar segera ada kepastian hukum yang melindungi buruh sawit di Kalbar,” kata dia.

Selain regulasi, Ismet juga menekankan pentingnya dialog antara perusahaan sawit dan serikat buruh, termasuk memasukkan isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam perjanjian kerja bersama. Hasil riset tentang dampak agrokimia di kebun sawit seharusnya menjadi perhatian perusahaan.

Sementara itu, Ketua LinkAr Borneo, Ahmad Syukri, menambahkan bahwa perlindungan terhadap buruh sawit masih terabaikan, meskipun kontribusi sawit terhadap ekonomi daerah dan nasional sangat signifikan. Kata dia, beberapa persoalan seperti kesejahteraan, keselamatan kerja, hingga perlindungan terhadap anak-anak dan keluarga buruh kebun sawit masih belum maksimal..

Syukri mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama mengawal kebijakan ini, dengan harapan perda dapat menjadi payung hukum yang kuat. Pihaknya berharap perda ini bisa menjadi payung hukum yang kuat untuk melindungi buruh sawit di Kalbar. “Selain itu, ini juga bisa menjadi tonggak penting untuk mendorong lahirnya Undang-Undang Perlindungan Buruh Sawit di level nasional,” katanya.

Hadirnya perda diharapkan dapat menjamin hak-hak buruh sawit, termasuk upah layak, status kerja, K3, dan perlindungan keluarga..Dengan luas perkebunan sawit mencapai 3,2 juta hektare, Kalbar menjadi lumbung sawit nasional. Namun, mayoritas pekerja sawit masih berstatus tidak tetap, dengan buruh perempuan sebagai kelompok paling rentan.

Forum multi-stakeholder di Pontianak ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan internasional buruh sawit sebelumnya, dengan harapan dapat menciptakan kondisi kerja yang layak dan aman. Para peserta forum sepakat bahwa tanpa regulasi yang kuat, buruh sawit akan terus menjadi korban. Perda khusus buruh sawit di Kalbar dianggap sebagai langkah awal penting menuju perlindungan di tingkat nasional melalui RUU Perlindungan Buruh Sawit.

Tags: berita sawitburuh sawithak buruhkalbarkalimantan baratKelapa Sawitkesejahteraan buruhsawitsawit setarasawitsetara.co
Berita Sebelumnya

Perusahaan Sawit di Sulbar Bersinergi dengan Pemerintah Atasi Masalah Stunting

Berita Selanjutnya

Komoditas Kelapa Sawit Entaskan Kemiskinan

BERITA Terkait

Target B50 Terancam Mundur, Pemerintah Pertimbangkan Implementasi B45 Sambil Tunggu Hasil Uji Coba
Hot News

Target B50 Terancam Mundur, Pemerintah Pertimbangkan Implementasi B45 Sambil Tunggu Hasil Uji Coba

Sabtu, 13 September 2025
Mahasiswa Undip Kembangkan Masker Rambut Cegah Ketombe Berbasis MTC Oil Sawit
Hot News

Mahasiswa Undip Kembangkan Masker Rambut Cegah Ketombe Berbasis MTC Oil Sawit

Sabtu, 13 September 2025
Uni Eropa Akui MSPO, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia Soal ISPO
Hot News

Uni Eropa Akui MSPO, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia Soal ISPO

Sabtu, 13 September 2025
Dibayangi Ketidakpastian: Lahan Sawit di Pinggir TNTN, Warga Dusun Pondok Kompeh Khawatir Direnggut Satgas PKH
Hot News

Dibayangi Ketidakpastian: Lahan Sawit di Pinggir TNTN, Warga Dusun Pondok Kompeh Khawatir Direnggut Satgas PKH

Sabtu, 13 September 2025
BPDP Dorong Transisi Energi untuk Jaga Pasar Lokal dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Hot News

BPDP Dorong Transisi Energi untuk Jaga Pasar Lokal dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Sabtu, 13 September 2025
Investigasi Independent: Operasi PT ANA Legal, Tak Ada Deforestasi
Hot News

Komoditas Kelapa Sawit Entaskan Kemiskinan

Sabtu, 13 September 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video