sawitsetara.co – JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kembali menggelar konferensi minyak sawit terbesar di dunia yang dikenal sebagai IPOC atau Indonesian Palm Oil Conference.
Tahun ini, IPOC digelar dengan tema “Enhancing Resilliency Amid Market Uncertainty” atau Memperkuat ketahanan ditengah ketidakpastian pasar, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Panitia IPOC 2023 Mona Surya dalam konferensi pers pada hari ini (03/10/2023).
Sebagai wadah para pemangku kepentingan baik tingkat nasional maupun internasional untuk bersama-bersama membahas isu strategis seputar industri kelapa sawit, Mona menjelaskan bahwa GAPKI optimis dapat menembus 1.500 peserta yang akan hadir dari berbagai belahan dunia akan hadir dalam konferensi minyak sawit yang akan diadakan di Nusa Dua Bali, pada tanggal 1 – 3 November 2023.
Tahun ini, jelas Mona, IPOC direncanakan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartanto serta dihadiri jajaran menteri lainnya untuk memberikan special address terkait kebijakan dan strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri kelapa sawit berkelanjutan.
“Pada konferensi ini menawarkan analisis situasi pasar minyak nabati dunia sehubungan dengan peraturan global terkini dan dampaknya terhadap industri minyak sawit, kebijakan minyak sawit Indonesia dan perspektif pasar dari negara-negara pembeli minyak sawit,” terang Mona dalam konferensi pers.
“Dalam acara ini bakal membahas beberapa isu domestik dan internasional yang terbagi dalam dua sesi, dimana dalam sesi pertama, fokusnya akan tertuju pada isu domestik yang mendalam dan menggali berbagai perkembangan dipasar,”kata Mona.
Disisi lain, isu implementasi inovasi Green Energy akan menjadi titik sentral dalam sesi ini, dalam konteks ini, pembicara akan membahas tentang pemberdayaan petani kecil dan bagaimana implementasi inovasi dapat meningkatkan keberlanjutan industri.
Jur: Ningrum
Red: Maria Pandiangan