KONSULTASI
Logo

Penyakit Busuk Pangkal Batang Sawit Tersebab Ganoderma Jadi Momok Bagi Petani, Begini Gejalanya

14 November 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Penyakit Busuk Pangkal Batang Sawit Tersebab Ganoderma Jadi Momok Bagi Petani, Begini Gejalanya
HOT NEWS

sawitsetra.co - JAKARTA - Industri kelapa sawit Indonesia, yang menjadi tulang punggung ekonomi dengan predikat sebagai produsen dan eksportir terbesar dunia, menghadapi sejumlah tantangan serius. Salah satunya penyakit busuk pangkal batang (BPB) oleh jamur Ganoderma menjadi ancaman nyata yang dapat menggoyahkan stabilitas produksi.

Jamur Ganoderma, yang merupakan cendawan patogenik tular tanah, menyebar melalui jaringan akar tanaman. Penyakit ini dapat bertahan lama di dalam tanah, menjadi ancaman berkelanjutan bagi perkebunan kelapa sawit. Awalnya dianggap tidak terlalu berbahaya, Ganoderma kini menjadi masalah utama, terutama pada generasi tanaman kelapa sawit yang lebih tua.

Saat ini, Ganoderma telah menyebar hampir di seluruh kebun kelapa sawit di Indonesia, meskipun tingkat kejadiannya bervariasi. Perkembangan penyakit ini tidak hanya terjadi di lahan mineral, tetapi juga di lahan gambut. Kondisi tanah yang miskin unsur hara dilaporkan memperparah penyebaran penyakit ini.

Sawit Setara Default Ad Banner

Lantas seperti apa gejala-gejala tanaman kelapa sawit terserang Ganoderma?

Berdasarkan penelitian anggota POPT Madya BBPPTP Medan, Nurlida Ramli, penyakit BPb pada kelapa sawit seringkali sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya yang berkembang lambat. Pada tanaman muda, gejala eksternal yang dapat diamati meliputi menguningnya daun pada satu sisi atau munculnya bintik kuning pada daun yang lebih pendek, yang kemudian diikuti dengan nekrosis.

Daun yang baru membuka pada tanaman yang terinfeksi tampak lebih pendek dari biasanya, mengalami klorosis, bahkan nekrosis. Seiring penyakit berlanjut, seluruh tanaman terlihat pucat, pertumbuhannya melambat, dan daun tombak yang tersisa tidak membuka.

Pada tanaman usia produktif, gejala serupa juga terlihat, dengan beberapa daun tombak yang tidak terbuka dan kanopi daun yang umumnya pucat. Daun yang terserang kemudian mati, dengan nekrosis dimulai dari daun yang paling tua dan menyebar ke atas menuju mahkota daun.

Sawit Setara Default Ad Banner

Tanaman akhirnya mati, dengan daun kering yang terkulai pada ujung pelepah atau patah tulang di beberapa titik sepanjang malai, menggantung ke bawah seperti “rok”. Umumnya, pemeriksaan lebih lanjut akan menemukan bahwa setidaknya separuh jaringan batang bawah telah mati akibat serangan cendawan.

Jika tanaman belum menghasilkan terinfeksi, kematian biasanya terjadi dalam 6-24 bulan sejak gejala pertama muncul. Pada tanaman menghasilkan, kematian terjadi 2-3 tahun setelah infeksi.

Solusi?

Penyakit Ganoderma ini tentu menjadi momok bagi ketahanan kelapa sawit. Karena tidak ada varietas yang benar-benar kebal, pendekatan terpadu menjadi kunci.

Upaya pencegahan dan pengendalian harus melibatkan berbagai metode, mulai dari penggunaan bahan tanaman yang toleran hingga pengendalian kultur teknis dan hayati. Tujuannya adalah memperpanjang umur tanaman sawit yang terkena penyakit.

Sawit Setara Default Ad Banner

Strategi pengendalian Ganoderma dibagi menjadi dua: jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek fokus pada pengurangan laju infeksi melalui sanitasi dan pengendalian hayati.

Sementara itu, jangka panjang melibatkan penelitian untuk menemukan bahan tanaman yang lebih toleran terhadap Ganoderma. Penggunaan bahan tanam toleran saja tidak cukup untuk menjamin tanaman kelapa sawit bebas dari Ganoderma, terutama pada fase awal pertumbuhan.

Inokulum Ganoderma yang melimpah dapat menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, penggunaan tanaman toleran harus dikombinasikan dengan teknologi pengendalian terpadu lainnya, dimulai sejak persiapan lahan.

Teknik pengendalian terpadu meliputi sanitasi akar, penggunaan lubang tanam besar, aplikasi agen hayati, monitoring berkala, isolasi tanaman sakit, pembumbunan, dan pemusnahan tanaman yang parah. Integrasi metode-metode ini diharapkan dapat meminimalkan risiko infeksi dan mengurangi kerugian ekonomi akibat Ganoderma.


Berita Sebelumnya
Oktober 2025, Harga  Referensi CPO Menguat

Oktober 2025, Harga Referensi CPO Menguat

Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan (BLU BPDP), atau biasa dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE), untuk periode Oktober 2025 adalah sebesar USD963,61/MT. Nilai ini meningkat sebesar USD8,89 atau 0,93 persen dari HR CPO periode September 2025 yang tercatat sebesar USD954,71/MT.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *