sawitsetara.co – SAMARINDA – Ada banyak cara untuk mendorong sektor kelapa sawit agar bisa lebih berdaya saing, salah satunga dengan mendorong sarana dan prasarana (sarpras)-nya, seperti yang di Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Kaltim). Di daerah tersebut, sejumlah kelompok tani di Kabupaten Paser sudah menerima bantuan senilai miliaran rupiah.
Terbukti, berdasarkan catatan Dinas Perkebunan (Disbun), Kaltim bahwa ada 2021, tiga lembaga dari Kabupaten Paser mengajukan usulan. Kemudian pada 2023, mereka memperoleh total bantuan Rp9,44 miliar untuk intensifikasi 100 hektar kebun dan peningkatan jalan produksi sepanjang 9 kilometer.
“Meski pengajuan pada 2023, realisasi bantuan terjadi pada 2024,” ungkap Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim, Taufiq Kurrahman.
Lebih lanjut, untuk tahun 2025 Disbun Kaltim menargetkan pemberian lima rekomendasi teknis, terdiri dari empat intensifikasi dan satu pembangunan jalan kebun. Di mana dua rekomendasi sudah diterbitkan.
Sehingga dalam hal ini jika program ini terbukti efektif dalam membantu masyarakat, meskipun proses realisasi memerlukan waktu lama.
Namun, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan kebijakan pemerintah pusat. Diantaranya, legalitas lahan di luar hak guna usaha (HGU) yang menjadi kewenangan Badan Pertanahan Nasional (BPN), pembaruan basis data kelompok tani, serta biaya penyusunan survei investasi dan desain (SID) yang mahal.
Seperti diketahui, Luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur pada tahun 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 1,48 juta hektar.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *