
sawitsetara.co - JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperpanjang jaringan kereta api di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Salah satu tujuannya untuk memangkas biaya logistik hasil bumi, terutama kelapa sawit, yang menjadi komoditas andalan petani di daerah.
Dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat, Prabowo menilai bahwa infrastruktur kereta api menjadi kunci efisiensi ekonomi nasional. Ia menyoroti tingginya biaya distribusi yang selama ini membebani petani sawit dan pelaku usaha di sektor pertanian dan pertambangan.
“Kereta api di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi akan kita perbesar. Dengan kereta api, biaya logistik turun, biaya ekonomi turun, kesejahteraan meningkat,” ujar Prabowo Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, hasil bumi seperti kelapa sawit, karet, kopi, timah, dan nikel membutuhkan jalur distribusi massal yang cepat dan murah agar bisa bersaing di pasar global. Dengan adanya perpanjangan lintasan kereta, hasil panen dari pedalaman bisa lebih mudah dibawa ke pelabuhan untuk diekspor.
“Sumatera itu butuh sekali kereta. Tidak hanya untuk penumpang, tapi terutama untuk barang. Hasil sawit dan tambang dari pedalaman harus bisa cepat sampai ke pelabuhan,” tegasnya.
Prabowo menilai, biaya angkut lewat kereta jauh lebih hemat dibandingkan truk. Selain efisiensi bahan bakar, moda rel juga mengurangi kerusakan jalan yang kerap menjadi masalah di daerah penghasil sawit.

“Daripada pakai truk-truk banyak, jalan rusak, habisin BBM, lebih baik kereta listrik. Biaya ekonomi bisa turun drastis,” katanya.
Untuk mempercepat realisasi proyek ini, Prabowo telah memerintahkan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Perhubungan segera menyusun rencana pembangunan detail.
“Saya minta Menko segera rencanakan. Kapan mulai? Mereka jawab, ‘Segera mungkin, Pak’. Saya bilang, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, semua harus jalan,” tandas Prabowo.

Jika terealisasi, proyek kereta api lintas pulau ini diharapkan menjadi game changer bagi rantai pasok kelapa sawit nasional sehingga dapat menekan ongkos logistik, memperkuat daya saing ekspor, dan meningkatkan kesejahteraan jutaan petani sawit di Indonesia.
Tags:



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *