KONSULTASI
Logo

Limbah Sawit Disulap Jadi Cuan: Kisah Sukses Mimi AJ dan Piring Lidi yang Mendunia

6 Oktober 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Limbah Sawit Disulap Jadi Cuan: Kisah Sukses Mimi AJ dan Piring Lidi yang Mendunia

sawitsetara.co – JAKARTA – Industri kelapa sawit, yang kerap diasosiasikan dengan minyak goreng, ternyata menyimpan potensi luar biasa di balik limbahnya. Siapa sangka, pelepah sawit yang selama ini hanya dianggap sampah, ternyata bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan?

Contoh nyatanya adalah kerajinan lidi sawit, sebuah inovasi yang mulai dilirik oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengrajin karena nilai ekonomis dan keindahan estetikanya.

Asnah, seorang pengusaha lokal di balik merek kerajinan Mimi AJ, menjadi bukti nyata bagaimana kreativitas mampu mengubah limbah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Melalui kerja keras dan inovasi, Asnah berhasil mengubah lidi sawit menjadi piring cantik yang bernilai ekonomi tinggi. Usaha kecil yang dimulai dari rumah ini kini mulai dikenal luas, bahkan diminati hingga ke luar daerah.

Usaha kerajinan ini dimulai Asnah pada 2019. Berawal dari keinginan untuk memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahnya, Asnah melihat potensi besar dari limbah pelepah sawit yang terbuang percuma. Ia kemudian mencoba mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat.

“Awalnya coba-coba bikin piring lidi buat keperluan hajatan. Eh, ternyata banyak yang suka dan pesan,” ujar Asnah dalam Dialog Pagi RRI Entikong pada Sabtu (4/10/2025).

Proses pembuatan piring lidi sawit tidaklah mudah. Lidi sawit harus melalui serangkaian proses, mulai dari pemotongan, pengeringan, hingga penganyaman satu per satu dengan teknik khusus agar menghasilkan produk yang kuat dan rapi.

Namun, berkat pelatihan mandiri dan latihan yang terus-menerus, Asnah bersama lima ibu rumah tangga lainnya kini mampu memproduksi hingga 40-50 lusin piring lidi setiap bulannya.

WhatsApp Image 2025-10-06 at 15.03.24_deb28d14.jpg

Produk piring lidi sawit ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah tangga, tetapi juga dijual sebagai souvenir dan hiasan meja. Soal harga, piring lidi dijual mulai dari Rp130.000 per lusin, tergantung pada ukuran dan motif yang dibuat.

Meskipun terlihat sederhana, keuntungan bersih yang diperoleh cukup menjanjikan. “Dalam sebulan, kalau pesanan ramai, bisa dapat untung sampai Rp3.000.000. Lumayan buat nambah penghasilan keluarga,” jelas Asnah.

Kisah sukses Mimi AJ adalah contoh nyata bagaimana limbah dari industri kelapa sawit dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan kreativitas, ketekunan, dan kemampuan melihat peluang, siapa pun dapat menciptakan usaha yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.


Berita Sebelumnya
Konsumsi Sawit Bersertifikat RSPO Jadi Tonggak Indonesia Menuju Berkelanjutan

Konsumsi Sawit Bersertifikat RSPO Jadi Tonggak Indonesia Menuju Berkelanjutan

Indonesia kini memasuki babak baru dalam perjalanan konsumsi produk sawit berkelanjutan. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), setelah berhasil menciptakan formula palm-based batik wax, resmi meraih Sertifikasi RSPO Supply Chain Certification (SCC).

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *