
sawitsetara.co – JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Panduan Program Kerja Lima Tahun Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) periode 2025–2030.
Dokumen ini diharapkan menjadi pedoman strategis bagi pemerintah daerah dalam upaya memperkuat tata kelola perkebunan sawit, meningkatkan produktivitas, dan mendorong kesejahteraan petani. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menekankan pentingnya sawit sebagai komoditas strategis.
“Sawit merupakan komoditas strategis yang menyerap jutaan tenaga kerja dan menjadi penopang ekonomi di berbagai daerah,” ujarnya, dilansir dari ditjenbun.pertanian.go.id, Kamis (20/112025).

Pihaknya juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar manfaat ekonomi sawit dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat. Roni mengapresiasi inisiatif AKPSI yang dinilai sejalan dengan agenda nasional.
“Panduan ini menunjukkan komitmen kuat daerah dalam membangun sektor sawit yang lebih transparan, adil, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kementan berkomitmen untuk memperkuat posisi petani, memastikan keberlanjutan lingkungan, serta meningkatkan daya saing sawit Indonesia di pasar global.
Panduan ini juga dianggap sebagai langkah penting dalam harmonisasi kebijakan pusat dan daerah, khususnya terkait pembangunan sawit berkelanjutan. Fokus utama meliputi penguatan kelembagaan petani, percepatan sertifikasi ISPO, serta peningkatan replanting atau PSR.

“Dengan panduan ini, kami optimistis daerah semakin siap menjalankan tata kelola sawit yang modern dan mendukung hilirisasi sesuai potensi lokal,” tegas Roni.
Panduan Program Kerja AKPSI mencakup enam bidang strategis, yaitu advokasi kebijakan publik, penguatan ekonomi daerah dan hilirisasi, pemberdayaan petani, tata kelola lingkungan, perluasan kemitraan dan diplomasi sawit, serta komunikasi publik berbasis data. Implementasi akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun, mulai dari konsolidasi internal hingga penyusunan laporan capaian nasional.
Kementerian Pertanian berharap panduan ini menjadi acuan bersama dalam memperkuat industri sawit dari hulu hingga hilir. Roni menegaskan, “Kementan siap berkolaborasi dan memastikan bahwa daerah penghasil sawit mendapatkan dukungan penuh untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.”

Dengan adanya panduan ini, AKPSI diharapkan dapat memainkan peran lebih strategis dalam pembangunan perkebunan sawit yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan, sesuai dengan arah kebijakan nasional.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *