KONSULTASI
Logo

INSTIPER YOGYAKARTA Komit Cetak SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit

11 Desember 2025
AuthorIbnu
EditorIbnu
INSTIPER YOGYAKARTA Komit Cetak SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit
HOT NEWS

sawitsetara.co - YOGYAKARTA –Industri kelapa sawit di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dengan skill tinggi dan terampil. Hal tersebut disampaikan Dr. Purwadi , Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit (PSKS) - INSTIPER Yogyakarta, saat menjadi moderator pada acara Workshop Sumber Daya Manusia Industri Perkebunan Kelapa Sawit dengan tema "Penyiapan SDM dalam Mendukung Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit", di INSTIPER Yogyakarta.

Acara ini merupakan rangkaian acara Dies Natalis INSTIPER ke 67. Pada acara yang menghadirkan keynote speaker Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir Badan Pengelola Dana Perkebunan yang diwakili oleh Plt. Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan; Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan RI; Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Agrinas Palma Nusantara; Ketua Umum DPP APKASINDO; Ketua Plantation Human Capital Association Indonesia; Rektor Institut Pertanian Stiper; dan Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta.

Workshop ini dihadiri perwakilan 25 perusahaan industri kelapa sawit dan dosen INSTIPER Yogyakarta dan dosen AKPY Yogyakarta yang turut serta mendiskusikan arah dan kebutuhan kompetensi SDM kelapa sawit.

Dr. Purwadi menyampaikan, “Lembaga penyelenggara dalam hal ini perguruan tinggi harus bisa menjawab tantangan tersebut. Mengingat sektor industri kelapa sawit di Indonesia menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, perguruan tinggi terlebih yang fokus pada sektor perkebunan kelapa sawit harus siap mendidik SDM yang siap kerja di kebun dengan karakter kuat seperti yang sudah dilakukan INSTIPER Yogyakarta.”


Sawit Setara Default Ad Banner

Seperti diketahui, SDM manusia faktor penting dalam mendukung suatu keberlanjutan tak terkecuali di sektor industri kelapa sawit, yang berperan besar pada perekonomian nasional dan daerah. Mengingat, industri kelapa sawit memiliki ekosistem besar yang mampu menyerap tenaga kerja cukup besar. Dari data yang ada, lebih dari 12 juta orang bekerja di sektor industri sawit, baik langsung maupun tidak langsung. Maka, tidak heran keberlanjutan industri sawit menjadi keniscayaan yang perlu didukung SDM yang kompeten dan terampil.

Lebih lanjut, Dr. Purwadi, menegaskan ingin mengajak pelaku usaha industri kelapa sawit dengan stakeholder untuk menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri kelapa sawit Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Harsawardana mengatakan “SDM merupakan kunci sebuah keberhasilan suatu negara, tak terkecuali industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit harus dijalankan dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Kami, terus berinovasi dalam pembelajaran untuk mempersiapkan SDM di sektor kelapa sawit dengan langkah-langkah strategis. Salah satu dengan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini berkembang," katanya.


Sawit Setara Default Ad Banner

INSTIPER Yogyakarta siap menjawab tantangan SDM industri kelapa sawit yaitu SDM yang mampu melakukan pekerjaan lapangan, memiliki daya tahan dan daya juang tinggi, serta menguasai teknologi terkini. Masukan dari berbagai stakeholder perusahaan kelapa sawit yang hadir di acara workshop menjadi bahan evaluasi dan perencanaan pembelajaran mahasiswa di INSTIPER sehingga lulusan INSTIPER Yogyakarta menjadi lulusan yang kritis, tangguh, terampil, dan adaptif pada pemanfaatan teknologi terkini.



Sawit Setara Default Ad Banner

Berita Sebelumnya
GAPKI Soroti Lambatnya PSR dan Dampak Kebijakan B50 terhadap Ekspor maupun Harga Minyak Goreng

GAPKI Soroti Lambatnya PSR dan Dampak Kebijakan B50 terhadap Ekspor maupun Harga Minyak Goreng

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyampaikan pandangannya terkait sejumlah isu krusial dalam industri kelapa sawit. Mulai dari lambatnya peremajaan sawit rakyat (PSR) hingga potensi dampak kebijakan B50 terhadap ekspor dan harga minyak goreng dalam negeri.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *