KONSULTASI
Logo

India Masih Jadi Tujuan Utama Ekspor Komoditas CPO Sumbar

4 Oktober 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
India Masih Jadi Tujuan Utama Ekspor Komoditas CPO Sumbar
HOT NEWS

sawitsetara.co – PADANG – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan bahwa India masih menjadi tujuan utama ekspor komoditas crude palm oil (CPO) asal Sumbar selama periode Januari-Agustus 2025. Peningkatan ekspor secara keseluruhan juga terjadi, menandai tren positif dalam perdagangan luar negeri provinsi tersebut.

Kepala BPS Provinsi Sumbar, Sugeng Arianto, mengungkapkan bahwa nilai ekspor asal Sumbar pada Januari–Agustus 2025 mengalami kenaikan signifikan. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan sebesar 36,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagaimana mengacu pada data resmi yang dirilis pada Jumat (3/10/2025).

“Kami mencatat ekspor asal Sumbar Agustus 2025 tercatat US$318,79 juta, naik 32,31% dibanding Agustus 2024,” ujarnya,

Terdapat sepuluh komoditas utama yang memberikan kontribusi besar terhadap nilai ekspor. Sebagian besar dari komoditas tersebut mengalami peningkatan.

Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan berbagai produk kimia (HS38), yang naik sebesar US$63,67 juta atau 84,18%. Kesepuluh golongan barang ini berkontribusi sebesar 99,87% terhadap total ekspor selama periode tersebut.

Komoditas unggulan yang diekspor meliputi liquid fractions of palm oil, refined oil, dan CPO. Nilai ekspor untuk liquid fractions of palm oil mencapai US$664,72 juta, CPO sebesar US$473,96 juta, dan refined palm oil sebesar US$366,59 juta.

Negara tujuan ekspor utama Sumbar pada periode Januari–Agustus 2025 adalah India, dengan nilai mencapai US$594,82 juta atau 31,11% dari total ekspor. Disusul oleh Pakistan dengan US$451,11 juta (23,59%) dan Bangladesh dengan US$189,96 juta (9,93%).

Sugeng Arianto menjelaskan, “Komoditas utama yang diekspor ke India pada periode tersebut adalah CPO.”

Sektor industri pengolahan mencatatkan peningkatan ekspor sebesar 38,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama didorong oleh peningkatan ekspor minyak kelapa sawit.

Sementara itu, ekspor produk pertambangan mengalami penurunan sebesar 78,96% akibat penurunan ekspor bahan bakar mineral. Namun, ekspor hasil pertanian juga menunjukkan peningkatan sebesar 1,41% yang didukung oleh peningkatan ekspor buah-buahan.

Perubahan juga terjadi pada kinerja ekspor bulanan. “Ekspor produk industri pengolahan untuk Agustus 2025 dibanding Agustus 2024 naik 34,71% berbeda dengan ekspor produk pertambangan dan pertanian turun 29,24% dan 18,70%,” jelas Sugeng.

Sebagian besar ekspor pada periode Januari–Agustus 2025 dimuat melalui pelabuhan muat di Sumbar, dengan nilai mencapai US$1.795,23 juta. Ekspor melalui pelabuhan ini mengalami peningkatan sebesar 34,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Berita Sebelumnya
Petani Sawit Kalteng Desak Dilibatkan Kelola Lahan Sitaan

Petani Sawit Kalteng Desak Dilibatkan Kelola Lahan Sitaan

Petani kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Tengah (Kalteng) angkat suara terkait pengelolaan lahan sawit yang disita Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

3 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *