
sawitsetara.co - SAMPIT - Arah investasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, kini mulai bergeser. Jika dulu investor ramai-ramai menanam modal di sektor perkebunan, kini minat beralih kuat ke industri hilirisasi — terutama pengolahan hasil sawit dan kelapa.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kotim, Diana Setiawan, mengungkapkan bahwa tren investasi daerahnya tengah mengalami transformasi besar.
“Perizinan baru untuk perkebunan sawit memang menurun sejak adanya Satgas Pencegahan Korupsi (Satgas PKH). Tapi yang menarik, justru investasi di sektor pengolahan hasil sawit meningkat tajam,” jelas Diana di Sampit.

Menurutnya, investor kini lebih tertarik membangun pabrik pengolahan yang memberikan nilai tambah pada komoditas lokal. Dari data DPMPTSP, tiga perusahaan besar saat ini tengah mengajukan izin pembangunan pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO).
Salah satu yang paling progresif adalah Sinarmas Group, yang sudah mengantongi izin resmi dan bahkan mulai tahap konstruksi.
“Mereka tidak hanya akan memproduksi CPO mentah, tapi juga produk turunan seperti cokelat dan es krim. Ini bentuk hilirisasi penuh dari hasil sawit,” ujar Diana.
Dua perusahaan besar lainnya juga dikabarkan tengah memproses izin serupa dan telah menyiapkan lahan di Kawasan Industri Bagendang. Proses perizinan pun dilakukan dengan selektif agar sejalan dengan tata ruang dan regulasi daerah.

Langkah ini, kata Diana, menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di Kotim sekaligus mendukung kebijakan nasional untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.
Tak hanya sawit, geliat hilirisasi juga merambah sektor kelapa dalam. Saat ini terdapat dua pabrik yang sedang dibangun, serta satu perusahaan lain dalam tahap penjajakan. Jika semua terealisasi, akan ada tiga pabrik pengolahan kelapa dalam yang beroperasi di wilayah itu.
“Gelombang investasi ke sektor hilirisasi ini membuat struktur ekonomi Kotim semakin kuat dan mandiri. Dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat lewat penyerapan tenaga kerja dan program CSR perusahaan,” imbuhnya.
Dengan dukungan lokasi strategis serta akses pelabuhan yang memadai, Diana optimistis Kawasan Industri Bagendang akan berkembang pesat dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Tengah.

“Bagendang ini potensial sekali. Masuknya investor besar dari sektor hilirisasi akan menjadikan kawasan ini sebagai pusat industri unggulan di Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Transformasi arah investasi ini menjadi bukti bahwa Kotawaringin Timur tak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga siap naik kelas sebagai poros industri pengolahan masa depan Kalimantan Tengah.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *