KONSULTASI
Logo

Ekonom UI Dukung Ambisi Prabowo Dorong Kemandirian Energi Berbasis Sawit

15 Desember 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Ekonom UI Dukung Ambisi Prabowo Dorong Kemandirian Energi Berbasis Sawit
HOT NEWS

sawitsetara.co – JAKARTA – Ekonom Universitas Indonesia (UI), Dr. Eugenia Mardanugraha mendukung wacana Presiden Prabowo Subianto yang baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk mendorong kemandirian energi Indonesia melalui pemanfaatan sawit sebagai bahan baku utama biofuel.

“Saya sangat setuju. Kemandirian pangan dan energi lebih utama daripada menjadi negara maju tetapi tergantung dari negara lain,” katanya, dikutip Sawit Indonesia, Senin (15/12/2025).

Sawit Setara Default Ad Banner

Eugenia menekankan bahwa pencapaian kemandirian energi dan pangan merupakan fondasi penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bahkan ia meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dapat dicapai setelah kemandirian ini terwujud.

Ia menjelaskan bahwa meskipun Indonesia telah menerapkan mandatori biofuel tertinggi di dunia dengan program B40, negara ini masih bergantung pada impor solar sebesar 60%. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak serta merta berarti Indonesia belum mencapai kemandirian energi.

“Jadi, kemandirian energi tidak harus dilakukan dengan meningkatkan campuran biodiesel menjadi 50 persen, 60 persen, dan seterusnya. Melainkan, penghematan energi dan beralih ke listrik juga merupakan langkah kemandirian energi,” tambahnya.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan potensi besar dalam pemanfaatan sawit sebagai bahan baku utama biofuel. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi krisis energi global, dengan harapan sawit dapat menjadi solusi strategis yang berkelanjutan.

“Sawit dapat menjadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya,” ujarnya.

Sawit Setara Default Ad Banner

Prabowo juga menambahkan bahwa dirinya telah memberikan instruksi untuk pengembangan program B50 dan B60, meskipun mengakui adanya tantangan terkait aspek keekonomian yang perlu dikaji lebih lanjut oleh para ahli.

Sementara itu, Eugenia menekankan pentingnya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan baku sawit yang memadai untuk mendukung program biofuel. Ia menyarankan peningkatan produktivitas lahan sawit yang sudah ada dan tidak bermasalah, mengingat penambahan lahan baru dengan kondisi lingkungan saat ini dinilai sulit dilakukan.

Riset dari Pranata UI juga memberikan pandangan penting terkait implementasi program B50. Penelitian ini merekomendasikan agar kebijakan B50 dijalankan secara fleksibel dan adaptif, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi sawit nasional, daya saing ekspor, serta kesejahteraan petani. Tujuannya adalah untuk memastikan manfaat program ini dapat dirasakan secara merata oleh seluruh pemangku kepentingan.

Namun, implementasi B50 juga menghadapi tantangan signifikan. Indonesia saat ini memproduksi sekitar 48,2 juta ton CPO per tahun, yang menyumbang 54% dari pasokan global. Sementara itu, implementasi B50 diperkirakan membutuhkan sekitar 59 juta ton CPO untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dengan proyeksi peningkatan produksi yang hanya mencapai 49,5 juta ton pada tahun depan, terdapat potensi defisit pasokan yang perlu diatasi.

Simulasi yang dilakukan oleh Pranata UI menunjukkan bahwa program B50 berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan. Program ini diperkirakan mampu menghemat devisa impor solar hingga Rp 172,35 triliun. Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga berpotensi menekan ekspor CPO hingga Rp 190,5 triliun, yang dapat berdampak pada surplus perdagangan dan cadangan devisa nasional.

Tags:

APKASINDO

Berita Sebelumnya
Wanti-Wanti GIMNI: Transformasi ke B50 Harus Hati-Hati, Jangan Sampai Jadi Beban Ekonomi Baru

Wanti-Wanti GIMNI: Transformasi ke B50 Harus Hati-Hati, Jangan Sampai Jadi Beban Ekonomi Baru

Rencana pemerintah untuk meningkatkan campuran biodiesel dari B40 menjadi B50 menuai perhatian serius dari pelaku industri sawit.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *