sawitsetara.co – BANJARBARU – Benar bahwa kelapa sawit sebagai penopang ekonomi, tapi jika tidak dijaga oleh generasi penerus maka cepat atau lambat akan mati. Atas dasar itulah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mengeluarkan program beasiswa dengan menggandeng beberapa lembaga pendidikan yang tersebar di Tanah Air ini salah satunya Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan.
Wakil Rektor Bidang Keuangan Dan Umum ULM Dr Arief Rahmad Maulana Akbar mengungkapkan bahwa kolaborasi antara ULM dengan BPDP untuk memperkuat komoditas kelapa sawit melalui beasiswa sawit khususnya di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. Diharapkan kepercayaan BPDP ini terus berlanjut untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia dan riset sawit nasional.
Arief menjelaskan meski Kalimantan Selatan memiliki lahan sawit relatif kecil, namun ULM justru menjadi yang pertama menerapkan dan menguji coba Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit (SISKA) yang kini telah menjadi kebijakan daerah.
Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir BPDP, Mohammad Alfansyah mengatakan tahun ini ada 59 mahasiswa baru penerima beasiswa sawit. BPDP tidak hanya menyalurkan dana untuk beasiswa yang mencakup uang kuliah tunggal (UKT), uang saku, biaya magang, hingga seragam. Tidak hanya itu BPDP juga mendukung riset, lomba, dan pelatihan yang relevan dengan pengembangan SDM di industri sawit.
Hal ini penting mengingat sektor sawit memerlukan generasi muda untuk melanjutkan peran penting dalam pengelolaan kebun dan pengembangan produk turunan.
Pihaknya tidak ingin kondisi seperti di sektor pertanian padi terulang di sawit, di mana sebagian besar petani sudah berusia lanjut. "Anak muda harus siap turun ke kebun dan membawa inovasi baru,” tegas Alfansyah.
Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir BPDP, Mohammad Alfansyah mengatakan tahun ini ada 59 mahasiswa baru penerima beasiswa sawit. BPDP tidak hanya menyalurkan dana untuk beasiswa yang mencakup uang kuliah tunggal (UKT), uang saku, biaya magang, hingga seragam. Tidak hanya itu BPDP juga mendukung riset, lomba, dan pelatihan yang relevan dengan pengembangan SDM di industri sawit.
Hal ini penting mengingat sektor sawit memerlukan generasi muda untuk melanjutkan peran penting dalam pengelolaan kebun dan pengembangan produk turunan.
Pihaknya tidak ingin kondisi seperti di sektor pertanian padi terulang di sawit, di mana sebagian besar petani sudah berusia lanjut. "Anak muda harus siap turun ke kebun dan membawa inovasi baru,” tegas Alfansyah.
Sehingga dalam hal ini Alfansyah berharap generasi muda ini menjadi inovator dan pemimpin di sektor perkebunan sawit masa depan.
Sebelumnya, Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman menguraikan jumlah peserta pengembangan SDM perkebunan ditargetkan 27 ribu orang yang terdiri dari 4.000 penerima beasiswa; 15.000 orang peserta pelatihan kelapa sawit; 3.000 orang peserta pelatihan perkebunan kakao; dan 5.000 orang perkebunan kelapa sawit.
Sehingga dalam hal ini Alfansyah berharap generasi muda ini menjadi inovator dan pemimpin di sektor perkebunan sawit masa depan.
Sebelumnya, Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman menguraikan jumlah peserta pengembangan SDM perkebunan ditargetkan 27 ribu orang yang terdiri dari 4.000 penerima beasiswa; 15.000 orang peserta pelatihan kelapa sawit; 3.000 orang peserta pelatihan perkebunan kakao; dan 5.000 orang perkebunan kelapa sawit.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *