sawitsetara.co - PEKANBARU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau menggelar kegiatan sosialisasi Sistem Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budidaya Ternak Sapi (SISKA) di Aula Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jalan Pattimura No. 2, Pekanbaru, Kamis (6/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Riau, yaitu H. Suher selaku Ketua, Ir. Kawali Tarigan selaku Kepala Bidang OKK, dan Dr. Eko Jaya Siallagan, S.P., M.Si., C.APO selaku Kepala Bidang PSR.
Dalam kegiatan tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau memaparkan potensi besar pengembangan integrasi sawit-sapi di Riau. Berdasarkan data, luas perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 3,38 juta hektare, dengan potensi daya tampung ternak sapi hingga 1,69 juta ekor. Saat ini, populasi ternak sapi baru mencapai sekitar 32% dari kapasitas tampung, sehingga peluang pengembangannya masih sangat besar.

Program SISKA merupakan bagian dari implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor 30 Tahun 2023 tentang Pembinaan dan Pengawasan Sistem Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budidaya Ternak Sapi. Program ini bertujuan mendorong efisiensi usaha perkebunan sekaligus meningkatkan kemandirian pangan daerah melalui pengembangan peternakan sapi di lahan perkebunan sawit.
Melalui integrasi sawit-sapi, peternak dapat memanfaatkan hijauan di bawah tegakan sawit, pelepah, serta limbah hasil olahan sawit seperti bungkil inti dan lumpur sawit sebagai pakan ternak. Sebaliknya, kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 30 persen.

Selain berpotensi meningkatkan pendapatan petani, sistem ini juga diharapkan dapat menekan emisi karbon, mengendalikan gulma secara alami, dan mendukung sawit berkelanjutan. “Program SISKA tidak hanya mendukung peningkatan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi Riau dalam memperkuat ketahanan pangan daerah,” disampaikan dalam paparan Dinas Peternakan Riau.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menegaskan akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasi program SISKA di berbagai kabupaten/kota, dengan melibatkan perusahaan perkebunan, peternak rakyat, dan asosiasi seperti APKASINDO.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *