KONSULTASI
Logo

Celebes Forum 2025: Digitalisasi Dorong Industri Sawit

23 Oktober 2025
AuthorIbnu
EditorIbnu
Celebes Forum 2025: Digitalisasi Dorong Industri Sawit
HOT NEWS

sawitsetara.co - PALU – Harus diakui bahwa digitalisasi telah masuk ke semua sektor, ermasuk diantaranya sektor kelapa sawit. Hal ini penting untuk mendorong kinerja industrialisasi kelapa sawit yang saat ini terbukti sebagai salah satu sektor penopang ekonomi pemerintah dan masyarakat.

Atas dasar itu jugalah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sulawesi menggelar Celebes Forum 2025. “Digitalisasi menjadi salah satu solusi untuk mempercepat proses dalam industri perkebunan sawit,” kata Ketua GAPKI Cabang Sulawesi Dony Yoga Perdana di Palu.

Lebih lanjut Dony meyakini teknologi itu berdampak positif, jika dikembangkan lebih baik lagi di industri sawit secara berkelanjutan. Dalam hal ini 70% anggota GAPKI Sulawesi, telah menerapkan proses digitalisasi dalam industri perkebunan sawit.

“Saat ini sudah mulai dari proses panen, merawat, mengolah sudah banyak menggunakan digitalisasi,” kata Dony.


Hut apkasindo DPP

Sekedar catatan, digitalisasi adalah proses mengubah informasi dari bentuk analog (tercetak, audio, video) atau proses manual menjadi bentuk digital menggunakan teknologi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, aksesibilitas, dan kolaborasi dalam berbagai bidang seperti bisnis, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari. Contoh penerapannya meliputi pembayaran digital, perpustakaan digital, dan otomatisasi proses bisnis.

Lebih lanjut, pemerintah terus memperkuat strategi hilirisasi industri sebagai langkah kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu fokus utamanya adalah pada komoditas kelapa sawit, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong diversifikasi produk turunan dan memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam negeri.


Hut apkasindo DPP

Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada tahun 2029. Untuk mencapai ambisi tersebut, strategi percepatan hilirisasi industri menjadi kunci, terutama pada sektor komoditas strategis seperti kelapa sawit.

“Komoditas kelapa sawit menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk mendorong percepatan hilirisasi produk turunan,” ujar Dida. Menurutnya, diversifikasi produk hilir sawit tidak hanya berdampak pada peningkatan nilai tambah dan keuntungan finansial, tetapi juga menyentuh aspek strategis lain seperti ketahanan energi, penghematan devisa, hingga kontribusi terhadap isu lingkungan global.

Salah satu contoh konkret dari upaya tersebut adalah penerapan program biodiesel berbasis sawit yang kini telah memasuki tahap B40, yakni campuran 40 persen biodiesel dalam solar. Program ini diproyeksikan menyerap crude palm oil (CPO) hingga 15,6 juta kiloliter. “Artinya, kebutuhan energi kita bisa lebih banyak dipenuhi dari dalam negeri dan tidak terlalu bergantung pada impor solar,” jelas Dida.





Berita Sebelumnya
Perusahaan AS Resmi Buka Kilang Minyak Sawit di Lampung

Perusahaan AS Resmi Buka Kilang Minyak Sawit di Lampung

Kilang ini juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah, peralatan hemat energi serta sistem pengelolaan air yang meminimalisir dampak operasional terhadap lingkungan dan juga masyarakat sekitar, sekaligus menjaga standar kualitas produk yang tinggi.

22 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *