Sawitsetara.co – ISTANBUL – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) bersilaturahmi ke kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, Turkiye pada Kamis (9/10/2025). Kunjungan ini merupakan langkah progresif bagi APKASINDO untuk menunjukkan pentingnya Indonesia untuk melirik pangsa pasar kelapa sawit di Turkiye.
Dalam pertemuan ini, APKASINDO diwakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APKASINDO, Dr. Rino Afrino. ST.MM,C.APO yang didampingi Head of International Relation APKASINDO Dr. (cn) Djono A. Burhan, S.Kom, MMgt (Int. Bus), CC, CL. Keduanya disambut langsung oleh Konjen RI di Istanbul, Darianto Harsono.
Dalam diskusi yang hangat tapi tetap serius, Dr. Rino selaku Sekjen DPP APKASINDO menekankan pentingnya untuk meningkatkan kerja sama antara importir sawit atau produsen minyak nabati di Turkiye. Sehingga, kata dia, dapat meningkatkan pangsa pasar sawit di negara tersebut. Ia juga meminta agar KJRI di Istanbul merayu perusahaan-perusahaan melirik sawit.
“Penting untuk berkolaborasi antara pemerintah dalam hal ini KJRI sebagai wajahnya Indonesia di Istanbul, untuk lebih merangkul pengusaha-pengusaha di Turkiye untuk lebih memahami dan juga lebih melirik pangsa pasar impor sawit dari Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, KJRI menerima baik usulan ini. Darianto selaku Konjen RI di Istanbul, menyatakan masukan dari APKASINDO merupakan peluang. Apalagi, kata dia, Indonesia saat ini sudah surplus trade dengan Turkiye. Pihaknya siap menghimpun data importir Turkiye yang berpotensi mengimpor sawit dari Indonesia.
“Masukan dari APKASINDO adalah peluang yang besar dan kami siap untuk berkolaborasi untuk mengumpulkan data-data importir Turki yang berpotensi untuk mengimpor sawit dari Tanah Air,” katanya.
Selain itu, Darianto juga mengungkapkan bahwa pasar Turkiye sangat strategis ini karena menjadi penghubung dari industri food di Uni Eropa. Sehingga, kata dia, banyak makanan maupun cemilan yang diproduksi di Turkiye lalu di ekspor ke Uni Eropa. Juga, tenaga kerja di Turki masih relatif lebih murah dibandingkan dengan negara-negara di Uni Eropa.
“Dan kita tahu sawit menjadi salah satu bahan baku utama dalam pembuatan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG),” kata dia.
Sementara itu, dalam pertemuan ini, Dr. Djono selaku Head of International Relations juga menyampaikan bahwa pentingnya untuk membawa petani dalam diplomasi dagang. Karena pada saat APKASINDO berjumpa dengan stakeholder di Turkiye dalam agenda Malaysia Palm Oil Forum (MPOF) yang diselenggarakan di Istanbul, Turkiye pada Rabu (8/10/2025), banyak yang belum mengetahui bahwa industri kelapa sawit itu juga memberikan manfaat bagi petani.
“Mereka masih banyak mengetahui bahwa sawit itu yang diuntungkan hanyalah perusahaan saja,” katanya.
Karena itu, kata Djono, petani harus dilibatkan agar mereka mendapatkan informasi yang real. Selain itu, juga agar banyak pihak yang tahu bahwa sawit bukan hanya bermanfaat bagi konsumen, tapi juga bagi produsen sampai pada tingkat petani, di mana di Indonesia dimiliki oleh petani sebanyak 41% atau 6,7 juta hektare.
Adapun pertemuan ini ditutup dengan komitmen bersama bahwa KJRI Istanbul akan berkolaborasi secara intens dengan APKASINDO untuk meningkatkan pangsa pasar impor sawit dari Indonesia ke Istanbul, dan juga Turkiye secara umum.
Tags:
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *