KONSULTASI
Logo

Apkasindo Belajar Teknologi Pertanian Hijau ke China, Dorong Pembangunan Pabrik Pupuk UMKM

18 Desember 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Apkasindo Belajar Teknologi Pertanian Hijau ke China, Dorong Pembangunan Pabrik Pupuk UMKM
HOT NEWS

sawitsetara.co - CHINA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) bersama Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) melakukan kunjungan ke Provinsi Yunnan, China, untuk menghadiri The 2025 Green Pesticide Expo & Yunnan Agri-Inputs Trade Fair yang berlangsung pada 18–19 Desember 2025 di Kunming Dianchi International Convention and Exhibition Center.

Pameran internasional ini diselenggarakan oleh China Association of Pesticide Development & Application bekerja sama dengan Xiamen Phoenix Creative Exhibition Service Co., Ltd. Acara tersebut menjadi ajang strategis bagi pelaku pertanian global untuk mendorong pengembangan pertanian hijau melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pameran ini mempertemukan para pemimpin industri, pakar pertanian, serta otoritas pemerintah dari berbagai negara untuk membahas tren terkini sektor sarana produksi pertanian. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada penguatan jejaring dan peluang kerja sama lintas negara di industri agri-input.

Apkasindo dalam kegiatan ini diwakili oleh Dr. (cn) Djono A. Burhan, S.Kom, MMgt (Int. Bus), CC, CL, Ketua Bidang Hubungan Internasional, serta Suhendrik, Wakil Ketua Umum Bidang Usaha dan Kemitraan. Keduanya hadir untuk mempelajari perkembangan teknologi pertanian, khususnya teknologi pembangunan pabrik pupuk skala UMKM berbasis energi terbarukan dan hemat energi.

562498ac-69db-46f0-b21b-bcc088927f1c.jpeg

Djono Albar Burhan menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen petani sawit Indonesia dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Menurutnya, petani sawit justru menunjukkan semangat tinggi untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri sawit nasional.

“Petani kelapa sawit adalah pihak yang paling semangat menuju keberlanjutan. Kami datang ke China untuk belajar langsung perkembangan teknologi agri-input dan teknologi proses sawit guna meningkatkan produktivitas petani,” ujar Djono.

Ia menegaskan, meski industri sawit Indonesia tengah menghadapi berbagai tekanan, petani tetap berupaya meningkatkan hasil panen karena sektor ini merupakan sumber utama penghidupan jutaan keluarga di Indonesia.

"Sesuai arahan bapak ketua umum Dr. Gulat Manurung, di tengah badai yang menghadapi sawit Indonesia, kita tetap harus semangat intensifikasi, agar produksi sawit rakyat meningkat, karena sawit adalah penghidupan kami,” tambahnya.

Suhendrik menambahkan, "petani kelapa sawit juga terus berupaya untuk menambah pendapatan melalui umkm sawit dan dalam pertemuan ini, kami melihat banyak peluang teknologi terbarukan untuk membuat umkm sawit naik kelas,".

Sawit Setara Default Ad Banner

Melalui keikutsertaan dalam pameran internasional ini, Apkasindo berharap dapat membawa pulang pengetahuan dan inovasi teknologi yang dapat diadaptasi di Indonesia, khususnya untuk memperkuat kemandirian petani sawit melalui pengembangan industri pupuk skala kecil yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.


Berita Sebelumnya
Wanti-Wanti GIMNI: Transformasi ke B50 Harus Hati-Hati, Jangan Sampai Jadi Beban Ekonomi Baru

Wanti-Wanti GIMNI: Transformasi ke B50 Harus Hati-Hati, Jangan Sampai Jadi Beban Ekonomi Baru

Rencana pemerintah untuk meningkatkan campuran biodiesel dari B40 menjadi B50 menuai perhatian serius dari pelaku industri sawit.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *