• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Jumat, 12 September 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home Hot News

Egrek Digital Merah Putih: Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi Panen Sawit

Hendrik Khoirul Hendrik Khoirul
Rabu, 10 September 2025 [post-views]
Egrek Digital Merah Putih: Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi Panen Sawit
Share on FacebookShare on Twitter

sawitsetara.co – JAKARTA – Indonesia, sebagai salah satu produsen sawit terbesar dunia, menghadapi tantangan signifikan: hampir 60% alat panen sawit, egrek, masih diimpor. Menjawab tantangan ini, Dr. Eng. Erwin Widodo, dosen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menciptakan “Egrek Digital Merah Putih”.

Inovasi ini tidak hanya bertujuan mengganti impor bilah egrek tetapi juga meningkatkan produktivitas panen melalui alat deteksi kematangan buah sawit. Sejak 2022, Dr. Erwin dan timnya telah mengembangkan egrek ini secara interaktif dan komprehensif. Ia sering membawa egreknya untuk diuji di kebun sawit, lalu meminta feedback untuk penyempurnaan.

“Sampai sekarang, egrek ini telah berevolusi sampai tujuh kali. Kami desain lalu dicoba, begitu terus kami lakukan,” jelas Eru ini, sapaan akrab sang peneliti, dikutip dari Majalah Sawit Indonesia. “Detektor kematangan buah sawit juga telah mencapai versi kesembilan dan terus disempurnakan.”

BacaJuga

Tahap IV: Satgas PKH Serahkan 674 Ribu Hektar Lahan Sawit Ke Agrinas

SAF dari Sawit Kurangi Ketergantungan Impor dan Emisi Karbon

Semester I-2025, Produksi SAF Berbahan Minyak Jelantah Capai 9.000 Barrel/Day

Ahli K3 Soroti Penggunaan Pestisida Berbahaya di Perkebunan Kelapa Sawit Kalbar

Industri CPO Berperan Pada Perekonomian

Dalam presentasinya di Pekan Riset Sawit 2024, Erwin mengungkapkan bahwa tim telah merancang dan memproduksi beberapa versi bilah egrek, mempertimbangkan standar SNI, masukan dari uji coba lapangan, dan pemilihan material optimal. Uji coba dilakukan di berbagai lokasi seperti Blitar, Banten, Kalimantan, dan Sumatera untuk memastikan kinerja optimal.

“Eksperimen menggunakan material seperti Japanese Spring Steel (JSS), High Speed Steel (HSS), dan baja gergaji mesin menunjukkan bahwa prototipe bilah ke-5 mampu memotong pelepah dan tangkai TBS dengan efektif,” kata dia.

Selain bilah, desain galah egrek juga telah direvisi hingga versi ketiga, dengan fokus pada pengurangan berat, peningkatan kekuatan, dan kemudahan penggunaan. Penggunaan material aluminium menggantikan material sebelumnya untuk mengurangi berat. Mekanisme teleskopik dan berbagai jenis klem juga telah diuji untuk mengoptimalkan fungsionalitas galah.

Fitur unggulan Egrek Merah Putih adalah detektor kematangan (Ripeness Detector). Tim telah mengembangkan perangkat lunak dan 48 antar muka pengguna. Versi ketujuh detektor ini mengintegrasikan kamera CCTV yang terhubung secara nirkabel ke perangkat Android, memproses gambar secara real time_menggunakan model AI.

Model AI ini telah dilatih menggunakan dataset yang dikumpulkan selama pengujian alfa dan mampu mendeteksi kematangan TBS dengan akurasi hingga 98%. Dr. Erwin bilang, pendeteksi kematangan buah ini akan mempermudah pekerja panen untuk mengambil keputusan berbasis data. Karena foto TBS yang sudah matang dapat diketahui secara langsung.

Dr. Erwin juga menjelaskan bahwa Egrek Merah Putih didesain sebagai sistem terintegrasi. Namun, saat komersialisasi, akan dipasarkan secara modular atau terpisah, dengan opsi pembelian lengkap melalui bundling pricing dengan harga diskon. Egrek digital ini dilengkapi dengan sensor sudut, sistem bantu potong, dan kamera pendeteksi tingkat kematangan buah berbasis machine learning.

Tags: berita sawitEgrek DigitalKelapa Sawitsawitsawit setarasawitsetara.co
Berita Sebelumnya

DitjenBun Ajak Maba INSTIPER Yogyakarta Tingkatkan Produktivitas Sawit

Berita Selanjutnya

Pemerintah Persiapkan Kebijakan B50 untuk Tahun 2026

BERITA Terkait

Tahap IV: Satgas PKH Serahkan 674 Ribu Hektar Lahan Sawit Ke Agrinas
Hot News

Tahap IV: Satgas PKH Serahkan 674 Ribu Hektar Lahan Sawit Ke Agrinas

Jumat, 12 September 2025
SAF Berbasis Minyak Jelantah Mempunyai Dampak Ganda, Apa Saja Itu?
Hot News

SAF dari Sawit Kurangi Ketergantungan Impor dan Emisi Karbon

Jumat, 12 September 2025
Semester I-2025, Produksi SAF Berbahan Minyak Jelantah Capai 9.000 Barrel/Day
Hot News

Semester I-2025, Produksi SAF Berbahan Minyak Jelantah Capai 9.000 Barrel/Day

Jumat, 12 September 2025
Ahli K3 Soroti Penggunaan Pestisida Berbahaya di Perkebunan Kelapa Sawit Kalbar
Hot News

Ahli K3 Soroti Penggunaan Pestisida Berbahaya di Perkebunan Kelapa Sawit Kalbar

Jumat, 12 September 2025
Industri CPO Berperan Pada Perekonomian
CPO

Industri CPO Berperan Pada Perekonomian

Jumat, 12 September 2025
Industri Sawit: Solusi Nyata untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Hot News

Industri Sawit: Solusi Nyata untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Jumat, 12 September 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video