sawitsetara.co – JAKARTA – Terpantau rangking harga tandan buah segar (TBS) provinsi Bengkulu unggul di urutan pertama se-Indonesia sementara untuk provinsi paling rendah diduduki oleh Sulsel untuk periode 13 – 18 Januari 2025 secara rerata harga TBS terpantau meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 22 provinsi APKASINDO oleh Dewan Pimpinan Pusat APKASINDO sampai hari Sabtu, 18 Januari 2025. Trend harga TBS terpantau naik, untuk petani sawit mitra plasma dan petani sawit swadaya mengalami kenaikan harga dibandingkan periode lalu.
Untuk periode 13 – 18 Januari 2025, Jika diurutkan secara nasional, maka harga tertinggi provinsi Bengkulu dengan harga Rp3.769/kg, Sumsel dengan harga Rp3.625/kg, Kalsel dengan harga Rp3.550/kg, Kalteng dengan harga Rp3.543/kg Dilihat dari modal kerja atau harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp2.000 sd 2.100/kg.
Hasil penelusuran sawitsetara.co, bahwa bursa CPO Indonesia ICDX sudah nyata menunjukkan kebermanfaatannya kepada petani sawit Indonesia.
Hal ini dikarenakan harga Tender CPO KPBN sifatnya terbatas yang selama ini tunggal sebagai rujukan, berbeda jauh dengan Bursa yang sifatnya global.
Dengan direvisinya Permentan 01 tahun 2018 menjadi Permentan 132 Tahun 2024 akan semakin menjaga keseimbangan harga CPO Domestik yang menjadi panduan penetapan harga TBS di 22 Provinsi Penyelenggara Penetapan Harga TBS. Terkhusus Petani Bermitra.
Karena konsep harga TBS Petani rujukannya adalah kondisi harga CPO, oleh karena itu sangat penting menjaga harga CPO yang sebenar-benarnya.
Jur: Ningrum