sawitsetara.co – JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meninjau fasilitas laboratium Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP).
Tinjauan ini dilaksanakan Di Medan, Sumatera Utara pada hari Minggu (11/08/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Sudaryano menjelaskan pentingnya penggunaan bibit bersertifikat dan berkualitas secara masif untuk meningkatkan produksi dalam negeri, terutama dalam sektor sawit.
Dapat diketahui, BBPPTP Medan memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang memadai untuk pengujian serta pengembangan bibit unggul yang dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca.
Sudaryono menegaskan perlunya edukasi yang intensif bagi petani dan masyarakat tentang manfaat penggunaan bibit berkualitas.
“Teknologi sudah tersedia, kini yang terpenting adalah memperluas edukasi kepada petani. Penggunaan bibit unggul sangat krusial karena bibit palsu dapat menyebabkan kerugian besar—seperti kerugian waktu 4 bulan untuk tanaman lainnya atau kerugian hingga 30 tahun untuk sawit,” kata Sudaryono.
Wamentan juga menyoroti dampak negatif dari penjualan bibit palsu, yang tidak hanya merugikan petani tetapi juga mempengaruhi rantai pasok dan ekosistem usaha sawit secara keseluruhan. Dia meminta masyarakat untuk membeli bibit yang sudah bersertifikat dan melaporkan penjualan bibit palsu.
“Bibit bersertifikat menentukan kualitas hasil panen. Banyak penjual bibit palsu di toko online yang telah kita ambil tindakan. Penjualan bibit palsu adalah kejahatan karena merugikan banyak orang,” tegas Sudaryono.
Selain itu, Sudaryono menjelaskan bahwa peningkatan produksi komoditas perkebunan unggulan, seperti sawit, sangat penting untuk mendukung program B35 yang diluncurkan pemerintah.
B35 adalah campuran bahan bakar nabati dari minyak sawit dengan kadar 35 persen, sementara 65 persen sisanya adalah BBM solar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan.
“Program B35 dan peningkatan area tanam sawit memerlukan bibit berkualitas. Dengan menambah luasan kebun sawit, kita dapat mendukung kemandirian pangan dan energi,” ujar Sudaryono.
Sebagai informasi, alokasi biodiesel untuk B35 pada tahun 2023 mencapai 13,15 juta kiloliter (KL) dan diperkirakan meningkat menjadi 13,41 juta KL pada tahun 2024. Pelaksanaan B35 menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling konsisten dalam penerapan energi hijau di dunia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan pekebun dan petani mendapatkan benih unggul bersertifikat guna meningkatkan hasil produksi dan produktivitas tanaman.
Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap penjualan bibit, terutama di platform marketplace.
Sumber: majalah hortus