sawitsetara.co – JAMBI – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs.H.Abdullah Sani,M.Pdi berkesempatan membuka Indonesia Palm Smallholders Conferences (IPOSC) & Expo Ke III dengan Tema Optimalisasi Sawit Rakyat sebagai penghasil devisa di pusaran tata kelola sawit berkelanjutan pada hari Selasa (28/11/2023).
Diketahui bahwa areal kelapa sawit di provinsi Jambi mengalami peningkatan hingga mencapai lebih dari 109%, sehingga kelapa sawit memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan di provinsi Jambi.
Wagub Sani menyampaikan perkembangan komoditi kelapa sawit di provinsi Jambi cukup pesat jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi saya mengucapkan terima kasih terselenggaranya IPOSC dan Expo, serta apresiasi yang setinggi-tingginya atas dipilhnya provinsi Jambi sebagai pelaksana acara Indonesia Palm Oil Smallholders Conferences (IPOSC) & Expo ke III,”Ujar Wagub Sani.
Kemudian Wagub Sani menjelaskan bahwa perkembangan komoditi kelapa sawit di Jambi cukup pesat dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya.
“Dalam 10 tahun terakhir 2012-2022 luas areal kelapa sawit di Jambi mengalami peningkatan hingga mencapai lebih dari 109%. Perkembangan terjadi jauh lebih baik dari pada komoditas perkebunan lainnya,”ucap Wagub Sani.
Lebih lanjut, menurutnya dengan kondisi tersebut maka kelapa sawit memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan Jambi.
Rencana Aksi Perkebunan (RAB) perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di provinsi jambi, periode 2020-2024 sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun, penyelesaian status dan legalisasi lahan, pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber energi baru dan terbarukan, dalam mempercepat tercapainya perkebunan kelapa sawit di Jambi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Wagub menyampaikan sebagai upaya mendukung petani sawit di Jambi, pihaknya juga meluncurkan program Dumisake (Dua Milyar Satu Kecamatan).
“Program ini ditujukan untuk petani kelapa sawit, kelapa dalam pinang yang meliputi 25 kelompok tenaga kerja petani, terdiri dari 21 kelompok tenaga kerja kelapa sawit, 2 kelompok tenaga kerja kelapa dalam dan 2 kelompok tenaga kerja pinang.
“Dimana masing-masing kelompok tenaga kerja itu terdiri dari 20 orang, semuanya untuk kelompok pekerja kelapa sawit, sementara untuk pekerja kebun kelapa dalam dan pinang diberi bantuan alat pengupas kelapa dan pinang”ujar Wagub Sani.
Sumber: IMC News.ID
Jur:Ningrum