• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Senin, 12 Mei 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home Advokasi

Terkait Tarif Impor AS, GAPKI Minta Negosiasi

sawitsetara sawitsetara
Kamis, 17 April 2025
Terkait Tarif Impor AS, GAPKI Minta Negosiasi
Share on FacebookShare on Twitter

sawitsetara.co – PEKANBARU – Kebijakan tarif impor baru yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuat Produsen sawit Indonesia tengah membidik pasar baru di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah untuk mengurangi dampak

Indonesia adalah negara yang memproduksi minyak sawit paling banyak di dunia. Minyak sawit ini digunakan untuk membuat makanan seperti kue, cokelat, dan margarin, serta produk seperti sabun, sampo, dan kosmetik.

Namun, tarif impor sebesar 32 persen yang dikenakan terhadap produk Indonesia menjadikan negara ini salah satu yang paling terdampak di Asia akibat langkah-langkah luas dari presiden AS, yang telah mengguncang ekonomi global.

BacaJuga

Pacu Hilirisasi Sawit untuk Kecukupan Nutrisi Masyarakat

Menteri Lingkungan Hidup: Fire Management PT KTU Anak Usaha Astra Agro, Bisa Menjadi Benchmark

Wamentan Mas Dar Dorong Hilirisasi Sawit dengan Uji Coba B100

Fluktuasinya Harga Minyak Nabati di Pasar Global Memukul Harga TBS di Jambi

Industri Sawit Menjadi Lokomotif Swasembada Pangan dan Energi

Mekipun Trump telah mengumumkan jeda 90 hari sebelum tarif diberlakukan, para produsen mengatakan ketidakpastian ini memaksa mereka mencari pasar alternatif demi menjaga pendapatan.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyampaikan Ini sebenarnya memberi waktu bagi kami untuk bernegosiasi, sehingga produk masih bisa masuk ke sana. Saya pikir ini sangat baik.

Namun, dia mengingatkan, diversifikasi pasar tetap penting agar terhindar dari dampak tarif jika diterapkan akhir tahun ini. Dia juga menyebutkan, produsen akan fokus ke pasar di Afrika, khususnya Mesir, serta Timur Tengah, Asia Tengah, dan Eropa Timur.

Menurut data GAPKI, minyak sawit adalah salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Amerika Serikat. Pada tahun 2023, volume ekspor mencapai 2,5 juta ton, naik tajam dari 1,5 juta ton pada 2020.

Eddy mendesak pemerintah Indonesia agar mempertahankan dominasinya di pasar tersebut melalui diplomasi, apalagi Malaysia sebagai pesaing utama dikenai tarif lebih rendah.

“Pangsa pasar minyak sawit Indonesia di Amerika Serikat mencapai 89 persen, sangat tinggi. Ini yang harus kita pertahankan,” ujar Eddy.

Data pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah importir minyak sawit terbesar keempat pada tahun 2023, di bawah Tiongkok, India, dan Pakistan.

Namun, Eddy tetap yakin bahwa Amerika Serikat masih membutuhkan minyak sawit Indonesia jika tidak ada kesepakatan saat masa jeda 90 hari berakhir.

“Itu tetap menjadi kebutuhan industri makanan. Saya yakin ekspor kita ke Amerika Serikat hanya akan sedikit menurun atau stagnan,” kata Eddy.

“Pihak yang paling dirugikan justru adalah konsumen di Amerika, karena produk utama industri makanan mereka memerlukan minyak sawit,”  sambung Eddy.

Lebih lanjut Kementerian Keuangan akan menurunkan pajak ekspor minyak sawit mentah (CPO), guna mengurangi tekanan bagi industri.

Mendengar hal tersebut, Eddy menyambut langkah tersebut, hal itu akan membuat ekspor minyak sawit Indonesia lebih kompetitif. Namun bagi 2,5 juta petani kecil sawit di Indonesia, ancaman tarif ini tetap menjadi kekhawatiran besar.

 

Tags: GAPKIsawit
Berita Sebelumnya

DPR RI Akui Sawit Tulang Punggung Ekonomi Bangsa

Berita Selanjutnya

Sinergi AKPY, Sawit Center Indonesia dan BPDP Tingkatkan Kemampuan Perempuan Mandiri Pangan dan Energi

BERITA Terkait

Pacu Hilirisasi Sawit untuk Kecukupan Nutrisi Masyarakat
Hot News

Pacu Hilirisasi Sawit untuk Kecukupan Nutrisi Masyarakat

Senin, 12 Mei 2025
Menteri Lingkungan Hidup: Fire Management PT KTU Anak Usaha Astra Agro, Bisa Menjadi Benchmark
Hot News

Menteri Lingkungan Hidup: Fire Management PT KTU Anak Usaha Astra Agro, Bisa Menjadi Benchmark

Senin, 12 Mei 2025
Wamentan Mas Dar Dorong Hilirisasi Sawit dengan Uji Coba B100
Hot News

Wamentan Mas Dar Dorong Hilirisasi Sawit dengan Uji Coba B100

Sabtu, 10 Mei 2025
Fluktuasinya Harga Minyak Nabati di Pasar Global Memukul Harga TBS di Jambi
Harga TBS

Fluktuasinya Harga Minyak Nabati di Pasar Global Memukul Harga TBS di Jambi

Sabtu, 10 Mei 2025
Industri Sawit Menjadi Lokomotif Swasembada Pangan dan Energi
Hot News

Industri Sawit Menjadi Lokomotif Swasembada Pangan dan Energi

Jumat, 9 Mei 2025
Kontroversi Perpres No 5 Tahun 2025:  Petani Sawit Dihadapkan Ketidakpastian Kawasan Hutan
Advokasi

Satgas PKH Di Universitas Pancasila : Kami Fokuskan Penertiban pada Perusahaan Bermasalah

Jumat, 9 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video