sawitsetara.co – PANGKAL PINANG – Industri kelapa sawit telah lama menjadi salah satu sektor yang vital dalam perekonomian global, menyuplai minyak yang digunakan dalam berbagai produk, diantaranya produk mamin (makanan dan minuman), kosmetik, kesehatan hingga untuk ketahanan energi seperti biodiesel, bioavtur. Tidak cukup sampai disitu, belakangan ini limbah sawit juga dapat diolah untuk rompi anti peluru.
Melihat tingginya kontribusi sawit dari mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi maka sawitsetara akan mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik yang bertemakan Suara Petani : Pelatihan Jurnalistik Untuk Generasi Baru di Industri Sawit.
Hal ini penting untuk meng-counter isu-isu negatif yang menyerang sektor sawit yang tidak berdasarkan fakta, khususnya untuk membangkitkan generasi kedua petani sawit, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian yang mengajak partisipasi aktif petani milenial, termasuk petani sawit.
Kegiatan jurnalistik ini didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang bertujuan untuk memperkuat peran media sebagai agen perubahan, memberikan informasi yang relevan dan berbasis fakta, serta menginsipirasi aksi nyata lapangan yang membekali millenial dan petani sawit generasi kedua.
Oleh Karena itu sawitsetara akan mengadakan pelatihan jurnalistik ini di Swissbel Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung selama 2 hari mulai dari tanggal 12 hingga 13 November 2024.
Tak main-main, Sawitsetara menghadirkan ahli dari masing-masing bidang, yakni BPDPKS, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Jurnalis Metro TV, hingga pelaku digital dari digital agency untuk membekali peserta untuk bisa menjadi jurnalis sawit generasi kedua yang mumpuni, khususnya melali media digital.
Kegiatan ini turut mengundang Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurachman, Pj Gubernur provinsi Bangka Belitung, Sugito, Pj. Walikota Pangkal Pinang, Budi Utama, S.STP.,M.Si, Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr.Gulat ME Manurung, MP., C.IMA.C.APO, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Edi Romdhoni, SP,MM, Forkopimda, Diskominfo, Ketua DPW APKASINDO Bangka Belitung, H.Sahuruddin, Himpunan Mahasiswa Agribisnis Universitas Bangka Belitung, dan yang pastinya generasi petani sawit kedua.
Ketua pelaksana kegiatan yang juga Pimpinan Usaha Sawitsetara, Goldameir Mektania, B.Com., M.H mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menginisiasi peran aktif generasi kedua supaya bukan hanya bertani tetapi juga turut aktif membela sawit dan memperluas networking untuk petani-petani generasi kedua yang rerata berusia maksimal 30 tahunan.
Lalu, Goldameir menyampaikan alasan dilaksanakanya kegiatan ini di Bangka Belitung (Babel) dikarenakan Babel selama ini banyak memiliki banyak sekali sawit dan petani sawit, tetapi kurang ter-expose sehingga bisa dikategorikan kurang wawasan.
“Makanya harga pun sangat menyedihkan, setelah dibandingkannya harga petani Babel masih mendapatkan harga di 2.500/kg, Riau dengan harga 3.400/an, padahal dilihat saat mendarat di Babel sawitnya dimana-mana, tidak kalah dengan di Riau, tetapi kok harganya jauh beda, inikan situasi yang berarti harus diperhatikan petani nya untuk bisa lebih lagi memiliki kemampuan untuk mengelola dan bermitra dan termasuk menjadi diplomat sawit,” tutur Golda saat bersama tim sawitsetara.
Melalui kegiatan pembekalan praktis jurnalistik untuk petani sawit khususnya generasi kedua, diharapkan akan terwujud sebuah industri sawit yang lebih efisien dan berkelanjutan, berkontribusi pada pembangunan yang lebih baik dan tanggung jawab sosial. (Ningrum)