sawitsetara.co – JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, hari ini (16/05/2025) resmi melaksanakan sosialisasi Beasiswa Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Tahun Ajaran (TA) 2025 dengan mengumpulkan para stakeholders sawit secara virtual.
Sosialisasi yang dihadiri hampir 1.000 peserta tersebut dibuka oleh Direktur Penyaluran Dana BPDP (Badan Pengelola Dana perkebunan), Mohammad Alfansyah dan dilanjuti penjelasan dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, SP, M.Agr.
Hadir pada acara tersebut 41 kampus pelaksana penerima mahasiswa beasiswa, asosiasi petani sawit, Kepala Dinas Perkebunan dari 34 Provinsi dan asosiasi pengusaha kelapa sawit serta calon mahasiswa beasiswa sdm sawit.
Diawal sambutannya, Alfansyah menyampaikan untuk tahun ini bagaimana tahun-tahun sebelumnya kita sudah menyelenggarakan tahun ke-10 tahun untuk Beasiswa Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Beasiswa bidang yang kesesuaian dengan Kelapa Sawit.
“Jadi ini sudah tahun ke-10 dan kenapa kita hanya memfokuskan kepada program-program seperti yang berkaitan dengan Kelapa Sawit mungkin sebagai gambaran bahwa kami Badan Pengelola Dana Perkebunan, walaupun sekarang namanya Badan Pengelola Dana Perkebunan, tahun-tahun sebelumnya. Jadi, dana penggunaan ekspor Kelapa Sawit tadi dikumpulkan oleh kami Badan Pengelola Dana Perkebunan, yaitu sebuah badan layanan umum di bawah Kementerian Keuangan yang mengelola dana tersebut,” ujar Alfansyah.
Kemudian, Alfansyah menyebutkan bahwa dana-dana tersebut dikelola dan kemudian disalurkan untuk beberapa kegiatan. Salah satunya adalah untuk kegiatan pengembangan SDM.
“Kegiatan pengembangan SDM tidak hanya beasiswa seperti apa yang kita lakukan kegiatan pada pagi hari ini, tetapi juga ada kegiatan pelatihan. Dan nanti ada, tapi nggak tahu ini dari apa, ada yang fasilitasi juga belum ya. Tapi memang secara peraturan kegiatan semacam fasilitasi ke Petani itu juga merupakan bagian dari apa yang kita sebut sebagai pengembangan SDM,” ungkap Alfansyah.
Alfansyah menjelaskan pendaftarannya melalui online system. Perguruan tinggi silakan juga memfasilitasi misalkan ada pendaftaran bersama melalui kampus X atau kampus di mana gitu ya, silakan difasilitasi, daftarnya bareng-bareng, mungkin itu bisa lebih mempermudah teman-teman untuk mendaftar. Atau sekolah juga bisa SMA-SMK memfasilitasi untuk pendaftaran secara bersama dan mungkin nanti dipandu oleh teman-teman, bisa dari perguruan tinggi, bisa dari desain pun untuk bisa memandu pendaftaran.
“Jangan sampai online system yang diharapkan mempermudah pendaftaran malah kemudian mempersulit karena menjadi tidak bisa masuk atau tidak bisa terdaftar di dalam sistem tersebut. Waktu pendaftaran sepertinya juga tidak lama dan kami berharap teman-teman mendaftarnya juga tidak di akhir jadwal pendaftaran karena kalau di akhir jadwal pendaftaran biasanya juga akan terjadi tangguhan di sistem dalam mengintip data. Jadi setelah dokumen dipenuhi, segera saja discan dan kemudian didaftarkan secara online dan sudah melihat perguruan tinggi-perguruan tingginya yang ada,” kata Alfansyah.
Alfansyah menyampaikan pesan dari bapak Direktur BPDP bahwa Perlu dicatat agar teman-teman atau rekan-rekan kita calon mahasiswa, calon pendaftar itu untuk memprioritaskan minat terhadap perguruan tinggi dan program studinya.
“Ini menjadi penting untuk kita pahami bahwa setiap awal pemilihan terhadap program studi dan perguruan tinggi ini menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Kemudian juga keaktifan lembaga pendidikan, universitas, politeknik, akademik dan seterusnya dan juga pimpinan sekolah menengah, baik itu SMA, SMK, bahkan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan juga bisa aktif memberikan sosialisasi atau juga memperluaskan terkait informasi penerimaan beasiswa sawit ini. Tentu ini peran kita bersama,” tutur Alfansyah
Lebih lanjut, Alfansyah menyampaikan informasi perguruan tinggi 41 itu ada dari Aceh sampai Papua, program studinya nanti juga akan diinformasikan dan jumlah mahasiswa yang dikelola oleh masing-masing perguruan tinggi dan program studi tadi juga akan diinformasikan. Jadi di sini teman-teman lulusan SMA, SMK harus juga berstrategi kalau sangat ingin masuk ke perguruan tinggi.
“kami mohon juga perguruan tinggi itu juga ikut mensosialisasikan program ini, sehingga nanti peserta yang mendaftar cukup bisa terpenuhi, dan perkuliahan bisa kita mulai sesuai dengan jadwal yang kita harapkan bersama di awal September. Jadi kita mohon juga rekan-rekan pembimbingan dari perguruan tinggi untuk ikut mensosialisasikan program ini,” ucap Alfansyah.
Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, SP, M.Agr menyampaikan Beasiswa ini ditujukan kepada pekebun, keluarga pekebun, karyawan pada usaha perkebunan, keluarga karyawan pada usaha perkebunan, ASN/PPPK yang bertugas di perkebunan serta anggota/pengurus lembaga pekebun.
Ada 41 lembaga pendidikan yang lulus sebagai penyelenggara program beasiswa pendidikan pengembangan SDM PKS TA 2025 dengan kuota 4.000 orang.
Ditengah sambutannya, ada yang menarik perhatian peserta sosialisasi, dimana seleksi beasiswa tahun ini juga menerapkan jalur affirmasi. Jalur affirmasi (affirmative action) ini dikhususkan untuk daerah di Papua, Papua Barat dan 3T (Terluas, Terluar, dan Tertinggal)”.
Diterangkan lebih lanjut, Pendaftaran mulai dibuka pada 17 Mei 2025 pukul 00.00 WIB.
“Nah, ini mohon nanti setelah melakukan pendaftaran dan nanti bila dinyatakan lulus administratif, Bapak-Ibu, adik-adik, rekan-rekan agar menyiapkan diri terhadap tes yang nanti akan diuji. Nah, selanjutnya Bapak-Ibu sekalian dari seleksi wawancara ini akan dilakukan seleksi akademik, nanti berupa tes potensi akademik. Nah, setelah itu nanti akan dilakukan verifikasi baik dari tingkat kabupaten, kota, dan provinsi,” ucap Ardi.
Ardi menegaskan bahawa apabila calon penerima beasiswa sudah diterima dan mengundurkan diri, tentu ada konsekuensi-konsekuensi yang kami sampaikan kepada calon. Oleh karena itu, tolong dapat disiapkan atau dipertimbangkan baik pilihan-pilihan lembaga pendidikan yang akan diusulkan oleh masing-masing pendaftaran.
Kemudian lanjut di sisi pengawasan, ini kami berharap pada para penyelenggara pendidikan ya, terkait dengan pengawasan, nantinya kami juga dengan tentu dengan BPDB, ini akan melakukan monef secara periodik dan sewaktuwaktu ketika pendidikan berlangsung.