sawitsetara.co – PEKANBARU – Minimnya informasi tentang BPDP–KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), telah menarik perhatian banyak elemen masyarakat Riau, terkhusus DPRD Kab Bengkalis. Guna mendapatkan penjelasan terkait BPDP–KS, terkhusus mengenai beasiswa program pengembangan SDM, Wakil Ketua DPRD Bengkalis dan Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis bersama Pimpinan Politeknik Negeri Bengkalis melaksanakan kunjungan kerja ke APKASINDO Riau.
Misi penting kunjungan Kerja tersebut intinya adalah konsultasi tentang mekanisme penyaluran dana yang dikelola BPDP–KS. Diketahui dana BPDP-KS tersebut adalah bukan APBN.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at (31/01/2025) yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bengkalis H. Misno,Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Ahmad Husein, S. Pd, Sekretaris Komisi IV, Syafroni Untung, S.H, M.H, serta Anggota Komisi IV DPRD Bengkalis lainnya yaitu Mila Fitria, Anita, SH., Febriza Luwu, M.Asrul, S.Sos. Bersama Anggota DPRD Bengkalis hadir juga Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Jhony Custer, ST.MT dan Wakil Direktur III M. Sastra, ST.,M.Sc.
Tim yang hadir dari DPR Bengkalis dan Poltek Bengkalis tersebut didampingi oleh Ir. Samsu Dalimunte atau yang akrab dipanggil Bang Samda, yang selama ini terkenal sangat gesit memperjuangkan SDM anak-anak petani dan pekerja sawit untuk meraih dana beasiswa sawit dari Kab. Bengkalis.
Kunjungan kerja tersebut disambut oleh pengurus DPW APKASINDO Riau dan kebetulan Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr.Gulat ME Manurung, MP., C.IMA, danSekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Dr.Rino Afrino, ST., MM, sedang berada di Riau. Tampak hadir juga Ketua Percepatan PSR DPP APKASINDO, Dr.cn. Eko Jaya Siallagan, SP., M.Si dan Bidang Hukum DPP APKASINDO Amir Arifin Harahap, SH. Berkesempatan juga hadir Ketua DPD APKASINDO Kabupaten Indragiri Hilir Dr.Mulono Aprianto, S.T.P.,MP. kemudian dari DPW APKASINDO Riau diwakili oleh Pandapotan Sitanggang, SP dan Firdaus Syamsi, SP. Diketahui sebelumnya Ketua APKASINDO Riau, KH Suher dan Sekretaris Djono A. Burhan, S.Kom.,MMgt (Int.Bis), CA.CL, tidak hadir karena sedang melaksanakan Ibadah Umrah.
Dari pantauan sawitsetara.co, semua materi dibahas tuntas dan langsung tersusun program kerja selanjutnya, seperti persiapan Politeknik Negeri Bengkalis untuk menjadi mitra SDM Sawit, pendampingan APKASINDO untuk petani yang akan mengajukan PSR, Sarpras pupuk, jalan jembatan, bibit siap salur dan penyusunan proposal pendirian PKS Mini Skala UMKM.
Pada pertemuan tersebut, Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung, mengatakan bahwa BPDP–KS konsep dananya adalah dari sawit untuk sawit, kalaupun ada informasi BPDP–KS akan berubah menjadi BPDP, itu kita kawal saja apa maksud dan tujuannya, itu sangat prinsip bagi kami Petani sawit.
Perlu diketahui, bahwa dana yang dikelola oleh BPDP–KS tersebut adalah dana pungutan ekspor yang dibebankan ke harga TBS petani.
“Sebagai contoh, Pungutan Ekspor Periode Desember 2024 sebesar 109 UDS/MT CPO, maka akan tertekan dan terbeban harga TBS Petani sebesar Rp350/Kg, artinya dana Rp350 tersebut dipungut kelola oleh BPDP–KS melalui jalur PE(pungutan ekspor). Sebab apapun beban di hilir, itu sektor hulu yang menggendongnya. Dan semua dana sawit yang dipungut-kelola-salurkan oleh BPDPKS itu ada prosedurnya dalam pemanfaatannya” kata Gulat.
Gulat menyebutkan salah satunya dana yang dikelola dari BPDP–KS itu memberikan program beasiswa.
“Beasiswa kepada anak-anak buruh tani sawit, anak-anak supir truk sawit dan anak-anak kurang mampu yang masih ada hubungannya ke sawit. Proses seleksi juga sangat familiar yaitu melalui jalur reguler 70% dan afirmasi 30%, yang tahun 2024 lalu kuotanya 3.000 orang di 23 Kampus Mitra BPDPKS-DITJENDBUN, dana BPDP–KS ini sangat membantu Indonesia,” sebut Gulat.
Pada kesempatan tersebut Gulat mengapresisasi kegigihan APKASINDO Bengkalis, yang di motori oleh Bang Samdadan Kawan-Kawan.
“Tahun 2024 lalu Kab Bengkalis adalah juaranya, 149 anak-anak Bengkalis sukses meraih full beasiswa SDM Sawit yang tersebar di kampus vokasi terbaik, 23 kampus Mitra BPDP–KS/DITJENDBUN. Bang Samda, Rahmat dan kawan-kawan siang dan malam tanpa pamrih membimbing (bimbel) anak-anak petani, buruh tani, anak supir sawit, anak pekerja sawitdengan memanfaatkan kantor camat/kantor desa setempat. Dari total kuota nasional 3.000, sebanyak 799 berasal dari Riau (27%) dan 149 adalah anak-anak Bengkalis, menyusul Kab Indragiri Hilir 131 orang” ujar Gulat.
Pada kesempatan tersebut, Gulat juga mengajak supaya kunker ini setelah membahas urgensi supaya langsung membuat rencana kerja action.
Benar saja, dengan kepiawaian memimpin rapat, Dr. Gulat, langsung menugaskan jajarannya untuk mendampingi rencana kerja yang dibahas. Seperti untuk program beasiswa dengan Politeknik Negeri Bengkalis langsung menugaskan Sekjend DPP APKASINDO, Dr. Rino Afrino. Untuk PSR menugaskan Dr.cn. Eko Jaya Siallagan. Untuk riset Dr. Mulono Arpiyantodan Djono A.Burhan, S.Kom.,MMgt (Int.Bis), CA.,Cl, untuk Sarpras Pupuk Pandapotan S.,SP.
Kemudian pada pertemuan tersebut Gulat menanggapi keluhan Mayarakat yang disampaikan ke DPRD Kab Bengkalis,yaitu mengenai harga TBS yang cukup rendah, terkhusus di petani swadaya jauh beda dengan hargapenetapan Disbun Riau.
Perihal harga TBS, Gulat juga menyampaikan supaya Pemkab Bengkalis segera menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang merupakan turunan Pergub 77 tahun 2020, perihal penetapan harga TBS mitra plasma dan mitra swadaya.
“Perlu dicatat bahwa dari 25 Provinsi Sawit, hanya di Riau yang ada harga Mitra Swadaya sebagaimana tertuang dalam Pergub Harga TBS tadi dan kita harus memanfaatkan ini untuk kesetaraan harga TBS petani swadaya khususnya” jelas Gulat.
“Pergub tersebut harus ada turunannya yaitu Perbup, tanpa Perbup TBS, jangan pernah berharap harga TBS bisa terjaga di Bengkalis dan kemitraan adalah jembatan menuju kesana. PKS Komersil (PKS Tanpa Kebun) harus dirangkul supaya menjalin kemitraan dengan petani swadaya sebagai implementasi Permentan 13 Tahun 2024 tentang Harga TBS Petani Bermitra dan saat ini Kepdirjendbunnya sedang finalisasi” urai Gulat.
Itu tugas penting DPRD Kab Bengkalis “PKS Komersil harus dirangkul supaya bermitra dengan Petani swadaya untuk pasokan TBS nya, minimum 20% sudah bagus dari mitra swadaya. Jika tidak mau, usulkan saja dicabut izin PKS nya dan itu dijamin regulasi pemerintah, tegas Gulat.
“Itu cara instan menolong petani sawit swadaya yaitu terbitkan perbup nya dan jalin kemitraan dan saya yakin dengan menolong kami petani, Bapak Ibu Dewan berpotensi besar terpilih lagi 2029 ”, ujar Gulat dengan bahasa diplomatis.
Permentannya sudah ada, Pergubnya sudah ada, tinggal Perbup nya lagi, apalagi dengan Program Jaga Zapin di Zaman Pak Dr. Supardi Kajati Riau dan dilanjutkan Pak Kajati Riau sekarang, Pak Akmal Abas, SH.MH, semua lengkap menjaga petani sawit.
Harus di ingat, Pak Kajati Riau sudah membuat gebrakan melalui MoU Jaga Zapin (zona ekonomi rakyat melalui industri dan pertanian) antara Kajari se Riau dengan Bupati/Wako se Riau awal tahun 2024 lalu, tapi jika Perbup nya tidak ada, ya sama saja mengawang-ngawang harga TBS di Kabupaten Kota, urai Gulat lebih rinci.
Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Ahmad Husein, S. Pd menyampaikan terimakasih atas diterimanya kunjungan kerja kita di kantor DPW APKASINDO Riau.
“Dalam pernyataan bapak ketua tadi terkait APKASINDO saya garis bawahi bahwa APKASINDO sudah membantu pemerintah terutama Kabupaten Bengkalis dan Indonesia pada umumnya. Terkait beasiswa, saya yakin bahwa beasiswa yang digulirkan setiap tahun sejak 2017 telah berbuah hasil dan anak-anak Bengkalis ada disana,” kata Ahmad.
Ahmad menyampaikan mudah-mudahan kedepannya kerja sama ini semakin erat dan makin bisa menambah anak-anak yang akan mendaftar lulus di beasiswa sawit ini.
Ahmad menjelaskan kegiatan kita hari ini memang tujuanutamanya menggali informasi kerja sama beasiswa program SDM PKS BPDPKS dengan Politeknik Negeri Bengkalis
Dalam hal ini tentunya saya berharap Pak Sekretaris Komisi IV, Syafroni Untung, S.H, M.H bisa berkordinasi tripartite dengan Politeknik Negeri Bengkalis dan PiC yang sudah dibentuk oleh stakehokder APKASINDO tadi, tutur Ahmad.
“Sekali lagi atas nama DPRD Kabupaten Bengkalis, menaruh hormat dan bangga atas kinerja dan keramahan APKASINDO menerima Kunker bersama ini dan tentu sesuai arahan Pak Sekjend DPP APKASINDO tadi, Pak Dr. Rino, kami akan segera berkunjung ke Kantor Pusat BPDP–KS di Jakarta dan sekaligus mohon tunjuk-ajarnya” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Politeknik Bengkalis, Johny Custer menyampaikan bahwa Politeknik Negeri Bengkalis berkeinginan untuk menjadi mitra APKASINDOdan BPDP–KS terkait SDM dan teknologi informasi.
“Sudah sejak satu tahun yang lalu kami ingin ber audiens dengan APKASINDO, tapi berkat Bapak Samda dan Anggota DPRD Bengkalis, kami bisa satu tim Kunker ke APKASINDO dan banyak hal melampaui ekspektasi saya yang kami pahami pada pertemuan ini,” ujar Johny.
Pada kesempatan yang sama, DPW APKASINDO Riau, yang diwakili oleh Pandapotan Sitanggang menyampaikan bahwa DPW APKASINDO Riau terimakasih atas kunjungan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis bersama Politeknik Bengkalis di Kantor DPW APKASINDO Riau.
“Semoga kedepannya kerja sama ini akan ada hasil yang diperoleh masyarakat terutama di Kabupaten Bengkalis,” ujar Pandapotan menyampaikan pesan dari Ketua DPW APKASINDO Riau, KH. Suher.