• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Rabu, 9 Juli 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home APKASINDO

Prof Erliza Hambali : TKKS Selain Menghasilkan Pupuk Kompos Proses Karbonisasinya Juga Menghasilkan Tiga Hal Penting Ini

sawitsetara sawitsetara
Rabu, 15 November 2023 [post-views]
Prof Erliza Hambali : TKKS Selain Menghasilkan Pupuk Kompos Proses Karbonisasinya Juga Menghasilkan Tiga Hal Penting Ini

Workshop karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Di Hotel Novotel Pekanbaru, Riau. Selasa (15/11/2023)

Share on FacebookShare on Twitter

sawitsetara.co – PEKANBARU – Ketersediaan pupuk an-organik dan potensi pemanfaatan produk sisa dari tanaman kelapa sawit sebagai bahan dasar dari pupuk organik merupakan tantangan dan sekaligus peluang di sektor hulu perkebunan sawit Indonesia. untuk memastikan kebermanfaatan dari seluruh tanaman kelapa sawit tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University kolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) gelar workshop karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa sawit.

Acara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa tanggal (15/11/2023) di Hotel Novotel Pekanbaru, Riau. yang dipandu oleh moderator, yakni Dr. Ir. Mira Rivai. STP. MSi dari Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) IPB University, dan Dr.Vonny Indah Sari, STP, MP dari Universitas Lancang Kuning. serta menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dibidangnya, seperti Prof. Dr. Erliza Hambali, Kepala Divisi Teknologi Proses, Program Studi Teknik Industri Pertanian, IPB University.

Serta turut dihadiri oleh Tom Zhang Beston China, Prof. Dr. Herdhata Agusta, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University, Ir. Muhammad S. Mubarak, Direktur Korporasi sawit PT Bumitama Gunajaya Agro (PT BGA), Prof. Dr. Erliza Hambali Ketua Pelaksana kegiatan workshop, dan enam orang perwakilan APKASINDO Riau (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) yang merupakan petani sawit milenial dan tim kampanye sawit baik nasional.

BacaJuga

Harga TBS Sumut Naik, Petani Lega Meski CPO Turun

Tingkatkan Produktivitas Sawit Lewat Teknologi, PT LPP Agro Nusantara Hadirkan Ahli UGM di Pelatihan SDM Pekanbaru

Dua Spesies Sawit Penopang Industri Minyak Nabati: Guineensis dan Oleifera, Si Primadona dan Si Tangguh

Proyek Pembangkit Tenaga Biogas PalmCo Kembali Dilanjutkan

Daya Saing Sawit Terpukul oleh Banyak Hal, Ini Dia Beberapa Penyebabnya

Ditengah semakin meningkatnya kebutuhan dunia akan minyak sawit, semakin menurunnya produktivitas perkebunan sawit dan tidak adanya lagi penambahan luas perkebunan sawit di Indonesia (moratorium) merupakan tantangan serius sektor hulu-hilir sawit.

Sebagai produsen CPO terbesar di dunia, dimana tahun 2022 mencapai 47 juta ton dari luas perkebunan sawit Indonesia 16,38 juta hektar telah menjadikan Indonesia menjadi pusat perhatian dunia disektor minyak nabati dan tuntutan keberlanjutan sudah menjadi kewajiban sector penopang ekonomi ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Workshop, IPB University, Prof Dr Erliza Hambali yang menjelaskan bahwa pada industri perkebunan kelapa sawit biaya terbesar yang dibutuhkan agar tanaman tumbuh dengan baik dan subur serta berbuah baik adalah pupuk.

“Biaya pemupukan sekitar 60-65% dari keseluruhan biaya produksi perkebunan sawit,” ujar Erliza.

Kemudian Erliza mengatakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya pemupukan dengan substitusi pupuk kimia dengan bahan karbon hasil dari proses karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), yang pasti produktivitas tanaman sawit akan semakin meningkat karena dukungan pupuk organik berbahan dasar TKKS.

“Penggunaan karbon dari TKKS mampu menurunkan biaya pemupukan di perkebunan kelapa sawit sebesar 20 persen. Proses karbonisasi TKKS menghasilkan karbon atau arang sebagai produk utama 30 persen dan vinegar wood (asap cair) 6 persen dan kandungan tar 3 persen sebagai hasil samping,” terangnya.

Menurut Erliza menyebutkan kandungan hara dan mineral yang terdapat pada karbon atau arang TKKS adalah N, P, K, Mg dan mineral lainnya. Hara dan mineral ini sangat diperlukan tanaman kelapa sawit untuk dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan buah sawit yang sehat dan relatif besar. Sedangkan, Vinegar Wood dapat dimanfaatkan untuk bahan pengawet produk-produk perikanan, bio desinfektan pada peternakan ayam. Sementara kandungan tar dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pada industri yang mampu menurunkan emisi CO2.

“Namun yang menjadi perhatian serius adalah pemanfaatan TKKS secara komersial saat ini masih sangat terbatas diantaranya untuk pupuk kompos, bahan bakar padat dan lainnya,” paparnya.

Sementara itu, Pembicara Workshop dari IPB University, Prof Herdata Agusta mempaparkan penggunaan tandan kosong sebagai biocharge telah dilakukan penelitian secara mendalam baik di Indonesia maupun di luar negeri.

“Tapi, untuk skala yang teraplikasi baru akan dilaksanakan di PT PGA,” tuturnya.

Lebih lanjut, Herdata mengatakan karbonisasi ini selain berguna untuk menyuburkan kimia, fisika dan biologi tanah juga dapat mengurangi emisi lingkungan.

Dalam hal yang sama Kompartemen Research GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Achmad Fathoni mengatakan teknologi ini nanti akan menjadi sesuatu kebutuhan bukan lagi alternatif. tetapi bertujuan untuk menurunkan biaya produksi kelapa sawit, sebab biaya produksi paling tinggi dari pemupukan mencapai 70 persen, namun range nya antara 60-65% dari total biaya produksi.

“Kalau kita bisa menurunkan penggunaan pupuk an-organik itu, bisa menghemat biaya pemupukan mencapai hampir 20 persen dan tentunya sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan dari Koperasi Sawit Setara APKASINDO Riau, Rezkita Sawitri menyampaikan sangat bersyukur dapat meghadiri acara ini.

“Apalagi background pendidikan saya kan bukan dari pertanian, pokoknya banyak hal yang baru saya dapat hari ini dan tentu semakin menambah keyakinan saya bahwa sawit itu keren dan benar adanya zero waste (tanpa limbah),” ujar Sawitri yang merupakan accounting Koperasi Sawit Setara kepada sawitsetara.co.

Selain itu, Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof.Dr.Junaidi, SS., M.Hum yang turut hadir pada workshop ini menyatakan dukungan dan mendorong dosen di Fakultas Pertanian untuk mendalami dan meneliti teknologi karbonisasi.

“Kita berharap teknologi ini bisa diterapkan di Riau, sebab di Riau perkebunan sawitnya terluas di Indonesia, jadi peran Fakultas Pertanian Unilak sangat diharapkan dalam hal ini,” ucapnya.

Jur : Andini
Red: Ningrum

Tags: Pupuk komposTKKS
Berita Sebelumnya

BPDPKS Mendukung IPB University Melalui Kegiatan Workshop Karbonisasi Tankos

Berita Selanjutnya

Sekjend DPP APKASINDO : Tekanan Dunia Terhadap Minyak Sawit, APKASINDO Gelar Pertemuan Petani Sawit Indonesia

BERITA Terkait

Harga TBS Sumut Naik, Petani Lega Meski CPO Turun
APKASINDO

Harga TBS Sumut Naik, Petani Lega Meski CPO Turun

Rabu, 9 Juli 2025
Tingkatkan Produktivitas Sawit Lewat Teknologi, PT LPP Agro Nusantara Hadirkan Ahli UGM di Pelatihan SDM Pekanbaru
APKASINDO

Tingkatkan Produktivitas Sawit Lewat Teknologi, PT LPP Agro Nusantara Hadirkan Ahli UGM di Pelatihan SDM Pekanbaru

Rabu, 9 Juli 2025
Dua Spesies Sawit Penopang Industri Minyak Nabati: Guineensis dan Oleifera, Si Primadona dan Si Tangguh
Edukasi

Dua Spesies Sawit Penopang Industri Minyak Nabati: Guineensis dan Oleifera, Si Primadona dan Si Tangguh

Rabu, 9 Juli 2025
Proyek Pembangkit Tenaga Biogas PalmCo Kembali Dilanjutkan
Hot News

Proyek Pembangkit Tenaga Biogas PalmCo Kembali Dilanjutkan

Rabu, 9 Juli 2025
Daya Saing Sawit Terpukul oleh Banyak Hal, Ini Dia Beberapa Penyebabnya
Hot News

Daya Saing Sawit Terpukul oleh Banyak Hal, Ini Dia Beberapa Penyebabnya

Rabu, 9 Juli 2025
Konflik Iran – Israel Tidak Mempengaruhi Ekspor CPO dan Turunannya
Hot News

Tarif Dagang AS Sebabkan Ketidakpastian Pasar Sawit

Rabu, 9 Juli 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video