sawitsetara.co – DUMAI – Kemitraan dengan pola inti plasma merupakan perjanjian kerja sama antara perusahaan kelapa sawit dengan masyarakat. Hal ini merupakan mandat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang perkebunan yang mewajibkan perusahaan memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat seluas 20% dari total luar area izin usahanya.
Jika diterapkan sesuai kaidah, maka pola kemitraan dengan bentuk kerja sama yang menggunakan perkebunan besar sebagai inti yang membimbing perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma melalui lembaga koperasi, dapat menjadi sebuah sistem yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.
Pola inilah yang dikembangkan Asian Agri sebagaimana disampaikan Tajib Permadi pada acara Focus Group Discussion (FGD) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) yang saat itu membahas pola kemitraan petani sawit plasma, di Patra Hotel Dumai (10/09).
Sebagai mitra swadaya Asian Agri, Tajib Permadi menjelaskan bagaimana Asian Agri terus berupaya memperkuat peran kemitraan plasma di bawah bimbingannya agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit plasma.
Menurut Tajib, pihaknya sebagai mitra swadaya dengan perusahaan inti terus meningkatkan produksi kebun plasma petani sawit di bawah bimbingan Asian Agri. Salah satunya adalah peningkatan manajemen pengolahan kebun agar menghasilkan rendemen yang maksimal, karena rendemen sangat menentukan harga tandan buah segar (TBS) petani sawit.
Tidak hanya itu, Asian Agri juga terus berupaya untuk menunjukkan iktikad baik dengan pengelolaan keuangan yang transparan. Menurut Tajib hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan petani plasma terhadap Asian Agri sebagai perusahaan inti.
“Asian Agri selalu berupaya membeli TBS petani plasma bimbingannya sesuai ketentuan harga TBS yang telah ditetapkan oleh Disbun Provinsi Riau,” kisah Tajib.
Tajib juga menjelaskan bahwa, “Asian Agri ke depan akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi perkebunan plasma agar kesejahteraan ekonomi petani plasma terus meningkat.”
Berdasarkan pengalaman ini, Tajib berharap Asian Agri akan terus konsisten dengan upaya yang telah dilakukan selama ini, agar petani sawit semakin banyak yang berpartisipasi untuk bermitra. Menurutnya, inilah yang dimaksudkan dengan prinsip plasma saling menguntungkan dan berkesinambungan.
Jurn: Devi Daulay/Tridara Merninda