sawitsetara.co – KAMPAR – Koperasi Berkat Ridho mitra PT Buana Wiralestari Mas (Sinarmas Group) menjadi Koperasi pertama di Kabupaten Kampar, Riau yang berhasil menerima bantuan Program Sarana Prasarana (SARPRAS) dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian lewat pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Bantuan jenis intensifikasi berupa paket pupuk selama 4 semester yang akan diaplikasikan untuk kebun sawit rakyat seluas 62,42 Ha di Kecamatan Tapung Hilir dengan umur tanaman sawit sembilan tahun (tanam tahun 2015).
Jumlah total paket pupuk yang diterima sebanyak 78,02 Ton dengan rincian berupa Pupuk Urea sebanyak 33,97 Ton; MOP 16,52 Ton; SP-36 16,52 Ton; dan Kieserite 11,01 Ton yang bernilai +/- 822 juta.
Pengiriman perdana pupuk sebanyak 19,4 Ton telah terlaksana pada Selasa 16/07/2024. Proses bongkar dan serah terima disaksikan langsung oleh Pengurus Koperasi, PT Buana Wiralestari Mas dan Pendamping Program SARPRAS dari Dinas Perkebunan.
“Kurang lebih 1 tahun kami memproses pengajuaan bantuan hibah SARPRAS pupuk ini, Alhamdulillah hari ini sudah terealisasi secara nyata. Kami menerima pupuk sebanyak 19,4 Ton untuk semester pertama. Semua biaya gratis ditanggung oleh BPDP-KS. Untuk merk serta kualitasnya sama persis dengan pupuk perusahaan dan telah lolos uji kualitas. Insya Allah kita akan terima sisanya 3 semester kedepan”, demikian ujar H. Misdan, ketua Koperasi Berkat Ridho.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga kami berhasil mendapatkan bantuan ini. Terima kasih kepada Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, Ditjenbun, BPDPKS dan tentunya PT Buana Wiralestari Mas yang telah mendampingi sedari awal”, ucap Suhairi bendahara Koperasi yang turut hadir.
Kebun sawit rakyat seluas 62,42 Ha ini awalnya adalah kebun sawit swadaya yang dikelola petani secara mandiri. Pada tahun 2015 petani bergabung menjadi anggota Koperasi Berkat Ridho dan kemudian melakukan Program PSR dengan Perusahaan mitra yaitu PT Buana Wiralestari Mas.
Dwi Mawarno selaku Estate Manager Kebun KJNP PT Buana Wiralestari Mas memaparkan bahwa Kebun ini merupakan kebun yang kami remajakan Tahun 2015 dengan pola Kemitraan Strategis. menggunakan Bibit DxP Damimas. Kebun ini tercatat mencapai produksi tertinggi dalam setahun sebanyak 28,62 Ton/Hektar atau rata-rata sekitar 2,4 Ton/Hektar/Bulan. Dengan adanya bantuan SARPRAS ini, maka biaya pupuk petani akan berkurang signifikan 2 tahun kedepan.
Kendati demikian tidak semua petani bisa mendapatkan bantuan SAPRAS antara lain karena disyaratkan penerima maksimal 4 Ha per KK sedangkan dana hibah BPDP-KS PSR Rp 30 juta/ha Maksimal 4 Ha per-KTP. Dalam beberapa kesempatan FGD, Workshop dan Lokakarya kami sudah mengusulkan kepada Ditjenbun dan BPDP-KS agar batasan SARPRAS dapat mengikuti batasan PSR. Namun sepertinya belum ada perubahan aturan”, jelas Adi Chandra Berampu Pemitra PT Buana Wiralestari Mas, yang mendampingi Koperasi mulai dari proses persiapan, pengusulan hingga realisasi.
“Petani penerima bantuan dana hibah peremajaan kelapa sawit dengan besaran Rp 30 Jt/Ha, apabila kebunnya telah memasuki usia TM (Tanaman Menghasilkan) dapat mengusulkan bantuan Program SARPRAS. Ada 8 jenis bantuan yang dapat diajukan meliputi : Benih, Pupuk dan Pestisida, Alat pascapanen dan unit Pengolahan hasil, Peningkatan jalan dan tata kelola air, Alat transportasi, Mesin pertanian, Infrastruktur pasar, dan Verifikasi teknis ISPO”. Kami berharap Koperasi mitra Sinarmas Group dapat memanfaatkan Program Sarpras ini untuk meningkatkan Produktivitas dan kesejahteraan petani, pungkas Adi Chandra Berampu.
Jur: Adi Berampu
Red: Ningrum