sawitsetara.co – JAKARTA – Tekanan terhadap aspek keberlanjutan kelapa sawit Indonesia semakin terasa, bahkan pengrajin batik pun berkomitmen gunakan lilin berbahan minyak sawit yang berkelanjutan.
Komitmen ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh RSPO (Rountable on Sustainable Palm Oil) dengan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FKBL) dalam memperingati hari batik nasional kemarin (02/10) sebagaimana dilansir dari wartaekonomi.
Diketahui bahwa penggunaan lilin berbahan dasar minyak sawit telah diperkenalkan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada tahun 2021 lalu. Hal ini dikarenakan salah satu produk turunan sawit yakni stearin ternyata dapat menghasilkan warna batik yang lebih tajam dan cerah.
Melalui kesepakatan kerjasama antara RSPO dan FPKBL ini, ada empat pendekatan yang dijabarkan yakni keangotaan FPKBL di RSPO; peningkatan pengetahuan dan kapasitas anggota FPKBL tentang kelapa sawit berkelanjutan; penggunaan produk sawit berkelanjutan bersertifikat RSPO dan turunannya (termasuk namun tidak terbatas pada lilin berbahan dasar sawit); dan pemasaran produk batik FPKBL yang menggunakan bahan baku dari sawit berkelanjutan untuk proses pembuatannya.
Kolaborasi ini menambah deretan produk yang meminta sawit berkelanjutan dari Indonesia.
Junalis: Goldameir
Redaktur: Maria Pandiangan
Uploader: Nia