sawitsetara.co – JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) tercatat sebesar Rp58,8 triliun atau setara dengan 68,5 persen dari target. Kinerja KND tumbuh 41,1 persen karena setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan dan nonperbankan.
Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terserap sebesar Rp64,1 triliun, terkontraksi 7,6 persen YoY (Year on Year). Namun, PNBP kementerian/lembaga tumbuh 2,8 persen YoY karena kenaikan denda dan dana kompensasi batu bara, pendapatan layanan jasa transportasi, serta pendapatan layanan administrasi dan hukum.
Lalu, penerimaan dari Badan Layanan Umum (BLU) tercatat Rp32,7 triliun, tumbuh 10,8 persen YoY yang utamanya berasal dari pendidikan dan kesehatan serta pengelolaan kawasan otorita. Sedangkan pendapatan BLU pengelola dana khususnya pendapatan pungutan ekspor sawit mengalami perlambatan 17,8 persen YoY.
Adapun serapan dari SDA (sumber daya alam) nonmigas tercatat mencapai Rp49,7 triliun atau 50,9 persen dari target APBN. Kinerja SDA nonmigas juga mengalami kontraksi, yakni sebesar 27,3 persen. Penurunan serapan SDA nonmigas utamanya dipengaruhi oleh moderasi harga batu bara.
Sedangkan penerimaan dari SDA migas tercatat sebesar Rp46 triliun atau 41,8 persen dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Realisasi SDA migas terkontraksi 9,9 persen (year-on-year/yoy) yang dipengaruhi oleh lifting minyak dan gas akibat tertundanya onstream. Di samping itu, juga penyusutan produksi alamiah sumur migas yang tinggi, sejalan dengan fasilitas produksi migas utama yang telah menua.
“Ini berarti tren penurunan PNBP dari SDA migas dan nonmigas sama atau seiring dengan penurunan pajak. Ini yang menyebabkan kenapa penerimaan negara mengalami kontraksi yang harus terus kita kelola dan waspadai,” kata Sri mengutip laman Antara.
Diketahui, realisasi penerimaan pajak hingga Mei 2024 mencapai Rp760,38 triliun, melambat 8,4 persen yoy. Penerimaan kepabeanan dan cukai juga melambat 7,8 persen, yakni sebesar Ro109,1 triliun. Dengan demikian, total kinerja pendapatan negara per akhir Mei mencapai Rp1.123,5 triliun atau turun 7,1 persen YoY.
Sumber: Antara