sawitsetara.co – JAKARTA – Dalam memperkuat pengembangan dan pemberdayaan perkebunan serta industri kelapa sawit nasional, mencakup riset dari hulu ke hilir, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk menjalankan program grant riset sawit (GRS).
Program GRS menjadi momentum penting untuk meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia sekaligus memastikan praktik perkebunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Tahun ini sebanyak 52 rencana riset berhasil mendapatkan pendanaan dengan total nilai kontrak mencapai 95 miliar. Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatatkan prestasi gemilang dengan enak dosennya meraih dana hibah senilai Rp15 miliar, menjadikannya perguruan tinggi dengan perjanjian kerja sama riset terbanyak dalam program GRS 2024.
Salah satu penelitian unggulan tahun ini adalah pengembangan teknologi dekarboksilasi fotokalitik yang dipimpin oleh Wibawa yang dirancang untuk menghasilkan biohidrokarbon berkualitas tinggi menggunakan energi cahaya, memberikan alternatif bahan bakar fosil sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi sektor energi.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu penerima hibah, Wibawa Hendra Saputera menyampaikan teknologi ini selaras dengan komitmen transisi energi hijau serta prinsip keberlanjutan.
Program GRS 2024 berfokus pada tujuh bidang utama, yakni bionergi, biomaterial dan oleokimia, pangan, pakan dan kesehatan, lahan, tanah dan budidaya, pasca panen dan pengelolaan, pengolahan limbah dan lingkungan, serta sosial ekonomi, manajemen, bisnis, pasar dan TIK.
Program ini diharapkan dapat menjadi katalis kolaborasi antara peneliti, industri, dan pemerintah dalam menciptakan solusi riset aplikatif.
“Pendanaan yang tepat sasaran dapat langsung diimplementasikan untuk meningkat produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan industri kelapa sawit, serta memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat luas,” tambahnya. sumber: www.infosawit.com