sawitsetara.co – SOLOK SELATAN – Berbagai langkah terus dilakukan untuk meningkatan perekonomian masyarakat didaerah, terutama dibidang pertanian dan perkebunan, salah satunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan melalui Dinas Pertanian Solok Selatan melakukan pertemuan dengan Direktorat Jenderal Kementerian pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Nurhayati menerangkan bahwa, sektor pertanian dan perkebunan di daerahnya merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB, yaitu lebih dari 25 persen setiap tahunnya.
“Pada umumnya masyarakat kami merupakan petani, dan yang paling banyak adalah petani Jagung, Padi, Kopi dan Kelapa Sawit,” terang Nurhayati.
Pemkab Solsel ingin mengambil peluang dalam pengembangan hilirisasi hasil perkebunan kelapa sawit, yang mana luasan lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat di daerahnya, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Adapun untuk meningkatkan kesejahteraan petani didaerahnya, pihak mengusulkan kepada Dirjen Kementan untuk membangun pabrik mini minyak goreng (Pamigo) didaerahnya.
Hal ini diperlukan, supaya hilirisasi hasil perkebunan dan produk pertanian dapat ditampung dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
“Contohnya seperti perkebunan kelapa sawit yang hanya di jual mentah oleh para petani, kami ingin mengembangkan lagi dengan adanya pabrik minyak goreng kelapa sawit. Dan mesin pengolah pelepah kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak,” ucap Nurhayati.
Menanggapi usulan tersebut, Direktur Jendral (Ditjen) Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, menyambut baik permohonan untuk pengadaan Pamigo di Solok Selatan.
Usulan yang baik tersebut, kemudian akan ditindak lanjuti untuk dipelajari dan dilihat secara menyeluruh terkait dengan beberapa kriteria persyaratan yang harus dipenuhi.
“Tentu kita lihat juga, apakah nanti bisa memenuhi persyaratan yang ada, dan untuk itu silahkan disampaikan juga kemungkinan – kemungkinan yang bisa dipertimbangkan, hingga nanti dalam melakukan uji kelayakan kita siap untuk melakukan pendampingan,” ujar Ardi.
Kemudian juga, Ardi meminta kepada jajaran dinas pertanian Solok Selatan agar memperhatikan juga capaian target program Kementan yaitu program peremajaan sawit rakyat (PSR).
“Dari segi PSR, dengan target sebanyak 500 PSR mohon untuk di penuhi, untuk menjadi dasar rekomendasi teknis PSR kedepannya,” kata Ardi.
Secara umum, pihaknya menyatakan siap melanjutkan usulan tersebut, hal-hal keperluan lainnya akan di lakukan koordinasi lebih lanjut, begitu juga dengan pengadaan Sarpras.
“Secara umum kami siap (menerima usulan) tersebut, mungkin akan ada hal-hal yang secara detail akan disampaikan, masalah PSR terutama, apa yang harus menjadi concern kami di solsel, kemudian terkait sarpras juga, apa yang bisa kita dorong juga, kita akan lakukan pendampingan,” pungkas Ardi.
Sumber: Haluan.id
Jur: Ningrum