• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Sabtu, 14 Juni 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home Hot News

Paradigma Membenci Sawit, Saat Ini Berbalik Ngemis, Itulah Upah Dari RED UE

sawitsetara sawitsetara
Kamis, 31 Maret 2022
Paradigma Membenci Sawit, Saat Ini Berbalik Ngemis, Itulah Upah Dari RED UE
Share on FacebookShare on Twitter

Sawitsetara.net, JAKARTA – Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk melawan kampanye negatif sawit. Terkhusus dewan negara-negara produsen sawit atau council palm oil producing countries (CPOPC) lebih memberikan perhatian serius perihal kampanye negatif minyak sawit di berbagai negara. Namun waktu telah merubah paradigma kampanye negatif tersebut.

Diprediksi, Produksi Crude palm Oil (CPO) tahun ini mencapai 49 juta ton. Namun, dari total produksi tersebut serapan domestik sudah mencapai sekitar 36 persen atau setara dengan 19 juta ton, sedangkan sisanya diserap oleh pasar ekspor.

Sementara itu, adapun untuk kebutuhan produksi minyak goreng sawit (MGS), diperkirakan sekitar 4,9 juta ton, tentu angka ini masih cukup rasional dengan produksi CPO dalam negeri. Dengan semakin meningkatnya serapan CPO dalam negeri dan bergeraknya industri hilir CPO, telah semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai negara penentu pasar CPO luar negeri.

BacaJuga

Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa

Terkendala Status HPK, KUD Tenera Mandiri Minta Dukungan APKASINDO untuk Akses PSR

Tekstil hingga Sawit RI Bakal Bebas Tarif di Eropa, Target Finalisasi I-EU CEPA September 2025

Siprosatu, Memantau dan Mendorong Pengembangan Industri Hilir Sawit

Menkeu, Sri Mulyani Resmi Lantik Direksi BPDP

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, bahwa saat ini Uni Eropa intens meminta pasokan minyak sawit (CPO) dari Indonesia akibat adanya krisis energi dunia dan kenaikan harga minyak nabati secara  global. Namun negara-negara produsen sawit menolak lantaran Uni Eropa sudah terlebih dahulu menetapkan kebijakan diskriminatif terhadap sawit, terkhusus sawit Indonesia.

“yang membenci sawit dari dulu seperti negara Eropa, sekarang sudah meminta tolong. Mereka yang menajiskan sawit itu sekarang sudah ngemis untuk dapat quota minyak sawit,” kata Sahat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR, Rabu (30/3/2022).

Berulangkali Uni Eropa menetapkan berbagai kebijakan yang mendiskriminasi sawit Indonesia, baik melalui aturan Renewable Energy Directive (RED) II serta Delegated Regulation sejak 2018. Sahat mengatakan, para pelaku usaha di bidang persawitan pun secara tegas menolak dan lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saat ini, terkhusus sebagai dampak pemanfaatan domestik yang semakin meningkat.

“Dari dulu mereka mencaci maki kita saja, dengan segala cara, sebagai bangsa kita harus punya nyali,” tegas Sahat Sinaga yang juga Pelaksana Tugas Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).

Selanjutnya, Sahat menuturkan, ke depan, pemerintah harus memiliki regulasi yang paduserasi, yang bisa membuat harga sawit di dalam negeri lebih rendah dibandingkan negara produsen sawit lainnya karena kedepannya para negara produsen sawit akan bersaing dari segi produktivitas dan efisiensi. Dengan begitu, para investor pun akan datang terkhusus disekor hilir.

Harga yang lebih bersaing, akan mengundang investor untuk hilirisasi dalam negeri dan Indonesia akan mendapat manfaat lebih seperti pajak ekspor dan bea keluar. “Jadi pajak kita dapat, serapan tenaga kerja dapat, bisnis pun kita dapat dan tentunya dengan tetap menjaga keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan aspek lingkungan,” ujarnya.

Jur: Tridara Merninda / Red: Maria Pandiangan

Berita Sebelumnya

Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Kelapa Sawit Rakyat

Berita Selanjutnya

APKASINDO Lutra Minta Timbangan TBS Ditera Ulang

BERITA Terkait

Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa
Hot News

Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa

Sabtu, 14 Juni 2025
Terkendala Status HPK, KUD Tenera Mandiri Minta Dukungan APKASINDO untuk Akses PSR
APKASINDO

Terkendala Status HPK, KUD Tenera Mandiri Minta Dukungan APKASINDO untuk Akses PSR

Sabtu, 14 Juni 2025
Tekstil hingga Sawit RI Bakal Bebas Tarif di Eropa, Target Finalisasi I-EU CEPA September 2025
Hot News

Tekstil hingga Sawit RI Bakal Bebas Tarif di Eropa, Target Finalisasi I-EU CEPA September 2025

Sabtu, 14 Juni 2025
Siprosatu, Memantau dan Mendorong Pengembangan Industri Hilir Sawit
Hot News

Siprosatu, Memantau dan Mendorong Pengembangan Industri Hilir Sawit

Sabtu, 14 Juni 2025
Menkeu, Sri Mulyani Resmi Lantik Direksi BPDP
Hot News

Menkeu, Sri Mulyani Resmi Lantik Direksi BPDP

Sabtu, 14 Juni 2025
Harga CPO Naik, Petani Sawit Aceh Justru Merugi: Ada Apa dengan PKS?
APKASINDO

Harga CPO Naik, Petani Sawit Aceh Justru Merugi: Ada Apa dengan PKS?

Jumat, 13 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video