sawitsetara.co – KARACHI – Pakistan Edible Oils Conference (PEOC), menggelar konferensi tahunan yang mempertemukan para ahli pasar minyak nabati global, kembali menjadi sorotan dengan membahas dinamika pasokan dan permintaan minyak nabati, khususnya untuk pasar Pakistan.
Dalam konferensi tersebut didominasi minyak sawit Indonesia dan isu persepsi negatif terhadap produk ini di Pakistan menjadi pembahasan utama.
Pakistan mengandalkan impor untuk 83 persen kebutuhan minyak nabatinya, dengan 76 persen pasokan tersebut berasal dari minyak kelapa sawit. Indonesia menjadi pemain dominan, menyuplai 90 – 92 persen kebutuhan minyak sawit Pakistan, sementara sisanya dipenuhi oleh Malaysia.
Dalam pidato pembukaan, CEO PEOC, Abdul Rasheed Jan Mohammad, menngungkapkan pesan penting kepada Indonesia terkait rencana implementasi B40 (40 persen dari sawit), yakni peningkatan campuran biodiesel berbasis minyak sawit menjadi 40 persen. Ia meminta Indonesia untuk tidak tergesa-gesa mengalihkan fokus dari B35 (35 persen dari sawit) ke B40, mengingat pentingnya pasokan minyak sawit Indonesia untuk menjaga keamanan pangan di Pakistan.
“Pakistan sangat bergantung pada minyak sawit Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik. Stabilitas pasokan ini penting bagi keamanan pangan kami,” tegas Abdul Rasheed mengutip laman InfoSawit.
Meski minyak sawit mendominasi pasar domestik, Federal Minister for Industries and Production Pakistan, Rana Tanveer Hussain, mengungkapkan kekhawatiran terkait persepsi negatif terhadap minyak sawit di kalangan masyarakat Pakistan.
Rana menilai stigma ini dapat memengaruhi preferensi konsumen dan menimbulkan tantangan bagi industri. Untuk mengatasi masalah tersebut, kesediaan berdiskusi dengan kementerian terkait guna meningkatkan kesadaran akan manfaat minyak sawit.
“Kita perlu mengubah persepsi ini. Minyak sawit adalah komponen penting dalam rantai pasokan pangan nasional, dan pemerintah siap membantu memperbaiki citra ini,” ujar Rana.
Pakistan, sebagai salah satu importir minyak sawit terbesar dunia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga pasokan yang stabil sekaligus mengatasi isu persepsi negatif. Di sisi lain, dominasi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan ini memberikan peluang kerja sama lebih erat antara kedua negara.
Dengan total konsumsi minyak sawit yang signifikan, PEOC 2025 diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk menjaga kestabilan pasokan dan memperbaiki pandangan masyarakat terhadap minyak sawit sebagai bagian penting dari ketahanan pangan Pakistan.