Sawitsetara.co – PEKANBARU – Dalam rangka mendorong perbaikan penyelenggaraan pelayanan publik pada tata kelola industri kelapa sawit, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Riau mengadakan rapat untuk persiapan Focuss Group Discussion (FGD) dan kunjungan taktis ke lapangan yang digelar oleh Ombudsman RI selama tiga hari di Riau.
Hadir dalam rapat tersebut yaitu Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP., C.IMA, Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Dr.Rino Afrino, ST., MM, Ketua DPW APKASINDO Riau, K.H Suher, Dewan Bidang Permetaan Dr.Riadi Mustofa, M.Si, Jukhendrik, Sekwil DPW.APKASINDO Riau, Djono A Burhan, S.Kom, MMgt (Int Bus), CC., CL.
Sesuai ketentuan pasal 7 undang-undang nomor 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, bahwa salah satu tugas ombudsman adalah melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan republik dan melakukan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga pemerintahan lainnya serta lembaga kemasyarakatan dan perseorangan.
Kegiatan FGD dan Kunjungan Taktis Lapangan ini akan dilaksanakan di Pekanbaru, Riau mulai tanggal 7 hingga 9 Agustus 2024 dengan bertemakan Tantangan dan Upaya perbaikan pada tata kelola industri kelapa sawit.
Pada saat rapat tersebut, Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP., C.IMA menyampaikan terimakasih kepada Ombudsman RI sudah memberikan kesempatan kepada stakeholder sawit untuk ikut memikirkan bagaimana mencari resolusi permasalahan kelapa sawit melalui “peristiwa yang sebenar-benarnya terjadi”.
Mengapa saya katakan yang sebenar-benarnya ? Karena acara ini sudah dimulai dari Acara Diskusi Publik dengan tema Pencegahan Maadministrasi Sektor Industri Sawit yang dilaksanakan Ombudsman (27/5 2024) di Jakarta.
Lalu lanjut Diskusi terbatas dan tertutup Ombudsman dengan para Stakeholder sawit secara terpisah (3/7 2024) dan Kementerian Terkait (KLHK Dan Kementan). Dan wujud selanjutnya adalah kunjungan lapangan Ombudsman dirangkai dengan FGD tanggal 7-9 Agustus di Riau dan selanjutnya di Kalimantan Tengah. Acara ini temanya sama dengan tema 27/5, kata Gulat.
“Adapun Rangkaian kegiatan ini adalah Tanggal 7 Agustus FGD di Pekanbaru yang akan dihadiri 6 Kementerian terkait, Stakehokder sawit, Pemkab dan Akademisi. Selanjutnya tanggal 8 dan 9 akan kunjungan lapangan melihat eksisting permasalahan yang ada, terutama menguji seberapa jauh peran PKS Komersil Bagi Petani Sawit Swadaya ? (PKS yang TBS nya berasal dari Petani swadaya), apakah benar PKS Komersil telah membuat PKS Konvensional (PKS Inti-Plasma) merugi ?, Apakah benar PKS Komersil membuat Pola Kemitraan Inti Plasma jadi Bubar ?, Apakah benar PKS Komersil telah mengakibatkan maraknya pencurian TBS?, Apakah Benar PKS Komersil Membeli Harga TBS Petani lebih Mahal dari PKS Konvensional ?, Apakah Benar PKS Komersil Tidak Ada Izinnya?, Apakah Benar PKS Komersil Tidak Patuh ke Harga Disbun?, Apakah benar PKS Asam Tinggi (PKS Brondolan) merugikan PKS Komersil dan PKS Konvensional ?, Apakah Benar PKS Konvensional Tidak Transparan dan Tidak Membeli Harga TBS Mitranya sesuai harga Disbun sehingga salah satu penyebab plasma-inti banyak bercerai?” Urai Gulat mencoba menjelaskan kira-kira apa yang akan dicari oleh Tim Ombudsman dilapangan.
Selain itu Tim Gabungan Ombudsman juga akan berkunjung ke Lokasi Kebun Petani yang gagal ikut PSR karena diklaim kawasan Hutan. Khusus untuk klaim-klaim kawasan hutan ini, ombudsman akan mengkaji secara menyeluruh dimana terjadinya maladministrasinya dan terakhir Tim Gabungan akan berkunjung ke Pabrik BBN (bahan bakar nabati)” ujar Gulat diakhir rapat persiapan DPP APKASINDO menyambut kedatangan Ombudsman ke Riau dan selanjutnya ke Kalimantan Tengah.
Kami Petani sawit sangat mengapresiasi terobosan yang sudah dilakukan oleh ombudsman dan ini sangat membantu semua pihak, baik itu korporasi, petani dan Kementerian terkait mengupas apa yang sebenar-benarnya terjadi peristiwa tragis disektor industri sawit disaat Indonesia sangat tergantung ke ekonomi sawit, tutur Gulat.
Jur: Ningrum
Dari sawit lanjut ke timah ya om… Next ke batu bara 👍