sawitsetara.co – MELAWI – Terkendala oleh fasilitas dan jaringan yang tidak bagus proses seleksi beasiswa pada tahap Test Pengetahuan Akademik (PA) provinsi Kalimantan Barat yang difasilitasi oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) membuat beberapa anak tidak lolos dalam seleksi tersebut.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Kalimantan Barat, Agus Kuswara, bercerita bahwa dirinya mendapatkan kelihan dari beberapa anak yang mendaftar beasiswa bahwa mereka susah sinyal sehingga akhirnya tidak lulus.
Menurut Agus, beberapa anak memang susah sinyal sampai harus 6 kali mengulang test karena terputus.
“Kita menghadapi kendala kemarin, saya juga sempat melaporkan kepada panitia terkait kendalanya dilaptop. Kita sudah berupaya dalam melakukan test tersebut, meskipun adanya keterlambatan jam yang katanya mulainya jam 08.00 wib tetapi malah mulainya jam 10.00 wib. Namun kita konfirmasikan lagi dengan pihak panitia Disbun 2 orang anak ini untuk test ulang,”kata Agus.
Sayangnya, beberapa anak yang mengikuti test ulang pada tanggal 6 Juli kemaren pun langsung ditanyakan tidak lulus.
“2 orang anak dinyatakan tidak lulus saat test ulang. Dari Kabupaten sanggau ada 3 orang ternyata hanya 1 orang anak yang dinyatakan lulus, sedangkan kabupaten melawi 20 orang anak, 4 orang yang dinyatakan tidak lulus termasuk yang test ulang kemarin,” kisah Agus.
Agus mengaku sudah melaporkan kejadian ini pada Ketua Umum APKASINDO, khsusunya perihal anak yang terkendala jariangan tadi.
Lagi lagi karena perkara jaringan seperti ini, Agus berharap justru statement yang sudah dikeluarkan oleh Dirjenbun pihak BPDPKS dengan jalur affirmative akan diterapkan ke Kalimantan Barat. Karena itu terluas, terjauh, tertinggal.
“Kita mengharapkan dengan adanya jalur itu memberikan kesempatan anak-anak yang di Kalimantan Barat yang hanya 23 orang ini untuk lulus ketahap selanjutnya,” kata Agus.
Menurut Agus, yang diusulkan lewat jalur affirmative action dengan asistensi APKASINDO Kalimantan Barat tercatat pada saat lulus test administrasi ada 23 orang anak yang lulus, 20 orang anak dari Kabupaten Melawi, 3 orang anak dari Kabupaten Sanggau.
Namun, pada saat test ketahap selanjutnya perihal fasilitas yang tidak memadai dan terkait jaringan hanya 16 orang anak di kabupaten Melawi berhasil serta cuma 1 orang anak diKabupaten Sanggau yang berhasil mengikuti test Pengetahuan Akademik (PA).
“Sudah kita tandai anak-anak ini yang kita daftarkan dengan pengusulan rekomendasi affirmative action. Dengan jalur ini semestinya jika diajukan melalui DPP kemarin semestinya anak ini tidak diikuti tahapan test online hanya tahap wawancara saja, mungkin saja anak ini sudah terlanjur menerima nomor test, mereka akhirnya mengikuti ujian test,” ujar Agus.
Jur : Ningrum
Red : Maria Pandiangan