sawitsetara.co – SANGATTA – Berbagai langkah terus dilakukan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, mitra pembangunan, dan pelaku industri sawit, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis menuju standar globar keberlanjutan di sektor sawit.
Dalam pertemuan bersama tim the united states agency for international development sustainable environmental governance across regions (USAID SEGAR) dan konsorsium GIZ sustain, Bupati Kutim, H.Ardiansyah Sulaiman menyatakan komitmennya untuk mempercepat penerapan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil – Jurisdictional Approach (RSPO – JA).
Program ini diharapkan mampu membawa Kutim menjadi pelopor dalam pembangunan berkelanjutan berbasis komoditas sawit.
Pertemuan ini dilaksanakan di ruang kerja Bupati di Komplek Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi, pendekatan RSPO – JA dirancang untuk meminimalkan dampak negatif perkebunan sawit terhadap lingkungan dan masyarakat dengan standar yang berlaku secara global.
Dalam keterangannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menjelaskan bahwa program ini selaras dengan visi pembangunan jangka panjang Kutim, salah satu komoditas utama yang menjadi fokus adalah kelapa sawit.
Ardiansyah menegaskan bahwa masa depan Kutim bertumpu pada sumber daya alam terbarukan, dia menyebut perkebunan kelapa sawit Kutim terbesar di Kaltim.
“Jika RSPO menjadi standar global, kita harus memaksimalkan memanfaatkannya untuk masa depan daerah,” ujarnya
Degan penerapan RSPO – JA diharapkan produk sawit Kutim mampu bersaing di Pasar Global sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah. langkah ini menjadi pijakan penting dalam mewujudkan visi Kutim sebagai pusat hilirisasi sumber daya alam terbarukan. sumber: pro.kutaitimurkab.go.id