sawitsetara.co – PEKANBARU – Stakeholder sawit dan Civitas Akademika tidak bisa berdiam diri dengan semakin masifnya “teori menjauhkan minyak sawit dari konsumen dunia dengan berbagai modus dan strategi”. Dari berbagai kajian yang paling rentan dipengaruhi adalah pelajar dan mahasiswa.
Banyak hal yang mengakibatkan mudah terpengaruhnya kalangan terpelajar (siswa dan mahasiswa) adalah salah satunya minimnya pencerahan tentang sawit yang cukup akrab ramah dengan lingkungan, sawit sebagai lokomotif ekonomi nasional, sawit sebagai penyumbang devisa negara terbesar, sawit sebagai sarana sosial masyarakat pedesaan khususnya, sawit sebagai pengganti utama minyak fosil sebagai sumber energi.
Banyak juga masyarakat Indonesia tidak tau bahwa lebih dari 200 negara adalah pemakai minyak nabati sawit yang 62% nya berasal dari Indonesia.
Intinya kampanye negatif adalah non price competition atau lebih dikenal dengan istilah politik dagang.
Akankah petani sawit dan Civitas Akademika akan berdiam diri atas kampanye negatif sawit ?. Jawabannya adalah tidak, salah satunya adalah melalui program Sawit Goes to Campus. Memang program Sawit Goes to Campus sebelumnya sudah sangat intens dilakukan, hanya pada 6 tahun terakhir lebih sering dilakukan di provinsi non-sawit.
“Ternyata provinsi sawit seperti Riau, yang seharusnya clear dengan issue atau kampanye negatif sawit karena sudah merasakan tiga dimensi keberlanjutan sawit (ekonomi, sosial dan lingkungan) justru sangat banyak ditemukan kesalahpahaman tentang sawit” ujar KH Suher, Ketua DPW APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) didampingi Sekretaris Wilayah APKASINDO Riau, Djono A. Burhan, S.Kom.,MMgt (Int.Bis), CC.CL.
“Disaat yang bersamaan negara lain sangat mendambakan sawit bisa tumbuh subur dinegaranya namun Tuhan hanya memberi anugerah tersebut kepada Indonesia karena berada digaris katulistiwa” ujar KH Suher.
Untuk itu kali ini DPW APKASINDO Riau menggandeng Universitas Lancang Kuning (Unilak) untuk rencana kegiatan edukatif sawit goes to campus bertajuk ‘sawit baik menuju Indonesia emas 2045’ yang akan diadakan 31 Oktober mendatang di Kampus Universitas Lancang Kuning.
Untuk mematangkan Kegiatan tersebut, rapat dan koordinasi secara intens sudah dilaksanakan, seperti hari ini di Gedung Rektorat Unilak, Riau pada hari Jum’at (25/10/2024)
“Nantinya kegiatan tersebut sekaligus penandatanganan MoU antara DPW APKASINDO Riau dengan Universitas Lancang Kuning” kata KH Suher.
Sawit goes to campus ini didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), lanjut KH Suher.
Universitas Lancang Kuning sebagai salah satu Universitas terkemuka di Riau dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai Kab/Kota Riau cukup tepat sebagai mitra APKASINDO Riau untuk kegiatan ini. Memang tahun 2017 sudah pernah dilaksanakan di Universitas Islam Riau (UIR), saat itu acaranya sangat sukses, lalu berlanjut ke Guru-Guru melalui Persatuan Guru Riau (PGRI) beberapa waktu lalu dengan BPDKS.
“Sebagai Universitas Binaan Pemrov Riau, kami berharap tahun depan Unilak bisa menjadi salah satu Mitra BPDPKS dan Ditjenbun sebagai penyelenggaran Pendidikan Program SDM Sawit yang full beasiswa sawit” kata KH Suher.
Di Riau sudah ada 4 kampus penyelenggara beasiswa sawit, seperti Politeknik Kampar, Institut Perkebunan Indonesia Pelalawan, Poltek Caltek, Universitas Pasir Pangaraian (UPP) dan yang kelima harapan kita adalah Universitas Lancang Kuning, lanjut KH Suher.
“Dari 16,38 juta hektar sawit Indonesia, 4 juta hektarnya ada di Riau, jadi sangat wajar Riau memiliki banyak kampus penyelenggara pendidikan Program Beasiswa SDM Sawit” ujarnya.
Saya sudah melapor ke Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung, MP.,C.IMA.,C.APO, mudah-mudahan Ketum berkenan hadir pada acara tersebut, harap KH Suher.
KH Suher juga menyampaikan bawah peserta Sawit Goes To Campus ini bukan hanya dihadiri oleh mahasiwa Unilak, tapi kami akan mengundang 18 Kampus yang ada keterkaitan dengan perkebunan sawit (hulu-hilir) dimana pesertanya paling tidak seribu orang.
Hadiah atau doorprize menarik juga sudah disiapkan oleh Panitia, termasuk baju kaos keren, souvenir BPDPKS dan banyak hadiah undian lainnya, lanjut Djono A Burhan, S.Kom.,MMGt (Int.Bis), CC,CL, yang juga Ketua Departemen Hubungan Internasional dan Kampanye Diplomasi Sawit DPP APKASINDO.
Sementara pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum menyampaikan kegiatan ini sangat bagus, artinya ini mengenalkan kembali bahwa pentingnya peran sawit di Provinsi Riau dan kami mengapresiasi APKASINDO Riau atas semua dedikasi dan prestasinya selama ini.
“Saya menilai APKASINDO ini bukan organisasi sembarangan, sangat besar dan jejaring yang sangat luas sampai keluar negeri, suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan APKASINDO” ujar sang Rektor.
Kesempatan ini tentu akan kami optimalkan terkhusus untuk mencapai tujuan Tri Darma Perguruan Tinggi dan ini sangat berpengaruh ke akreditasi kami sebagai universitas, ujar Rektor Unilak.
“Mahasiswa di Riau khususnya harus menjadi garda terdepan kampanye positif tentang sawit, kita sudah sangat merasakan multiplier sawit dan tanpa sawit tentu Universitas Lancang Kuning tidak semaju seperti sekarang ini” tutur Junaidi Rektor Unilak.
Jur: Ningrum