sawitsetara.co – PEKANBARU – Plt Gubernur Riau diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan Ir.Zulfadli membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ” Optimalisasi dan Kerjasama Multi Pihak Dalam Penyaluran Bibit Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat Dalam Mendukung PSR” kegiatan ini dilaksanakan di Prime Park Hotel pada hari Rabu (22/11/2023).
Kepala Dinas Perkebunan Ir.Zulfadli dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terkait semangat penyelenggaraan kegiatan FGD untuk mewujudkan perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang akan memberikan kesejahteraan bagi kita semua.
“Peningkatan pengelolaan industri kelapa sawit pada program-program strategis diatas tentunya dapat berhasil jika adanya kerja sama dari seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah, Asosiasi, Perbankan, termasuk pihak swasta,”Ujar Zulfadli.
Sejalan dengan tema FGD tersebut, Kadisbun mengungkapkan bahwa penyediaan benih unggul beberapa tahun belakangan ini juga sudah masif dilakukan produsen kecambah unggul seperti PPKS Medan Sumatera Utara.
PPKS Medan melalui Program Prowitra, program sawit rakyat (PSR) dimana PPKS langsung melayani pemesanan kecambah petani kedaerah-daerah. Menurut catatan kamoi, PPKS Medan juga melakukan kerjasama dengan beberapa penangkar dan ini sangat berhasil menekan peredaran bibit sawit illegetim, ujarnya.
“Kami harap kerjasama multi pihak ini mampu menciptakan tata kelola perkebunan kelapa sawit kita kearah yang lebih baik, tentunya bisa terwujud apabila seluruh stakeholder bekerja sama” kata Zulfadli.
“Satu hal yang sangat penting adalah peran APKASINDO yang selama ini telah membina, mengawal, mengarahkan pada grass root dari hulu hingga ke hilir yang terbukti secara nyata memberikan efek yang sangat positif,”kata Zulfadli dalam sambutannya.
Menutup sambutannya Ir.Zulfadli menghimbau, agar mewujudkan perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang kita cita-citakan bersama dan tatakelola itu harus menyeluruh, tidak terbatas mengenai dimensi lingkungan semata tetapi juga terkait ke dimensi ekonomi dan dimensi sosial. “Dimensi ekonomi yang sering disorot adalah harga TBS petani dan hubungannya ke harga CPO” jelas Zulfadli.
“Untuk itu kepada seluruh peserta FGD saya harap dapat mengikuti kegiatan FGD ini dengan sebaik-baiknya dan dapat memberikan menfaat bagi dirinya dan lingkungannya,”pungkasnya.
Jur: Ningrum
Red: Kessya