• Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
Senin, 16 Juni 2025
  • Home
  • Hot News
  • APKASINDO
  • Sosok
  • Harga TBS
  • Nasional
  • PSR
  • Koperasi dan UKMK
  • EDUKASI
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
No Result
View All Result
KONSULTASI ➤
No Result
View All Result
Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia
No Result
View All Result
Home Hot News

Jokowi Bertemu UE, Tidak Takut Ancaman Terhadap Komoditas Indonesia

sawitsetara sawitsetara
Minggu, 21 Mei 2023
Post Views: 1
Jokowi Bertemu UE, Tidak Takut Ancaman Terhadap Komoditas Indonesia

Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi beserta rombongan dan Presiden EU beserta rombongan di Hiroshima (21/05/2023) II Foto : Seskab RI

Share on FacebookShare on Twitter

sawitsetara.co – JAKARTA – Manfaatkan kegiatan KTT G7 di Hiroshima Jepang, Presiden Jokowi temui Presiden Uni Eropa untuk menyampaikan secara langsung keberatan Indonesia atas regulasi UE yang merugikan Indonesia.

Diketahui Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Ursula von der Leyen disela – sela kegiatan G7 untuk membahas beberapa agenda dan salah satunya adalah mengenai kebijakan EUDR (European Union Deforestation Regulation) yang mendiskriminasikan komoditas andalan Indonesia yakni kelapa sawit.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah menyampaikan keberatannya sebagai negara, bahkan sejak awal pembahasan EUDR tersebut.

BacaJuga

Gairahkan Semangat Muda, APMI Gelar Sawit Talk III Strategi Lolos Beasiswa SDM 2025

Selamat! 245 Mahasiswa Calon Penerima Beasiswa Sawit Kalbar Dinyatakan Lulus Administrasi

Produk Sawit Indonesia Curi Perhatian di Osaka, Hasilkan Rp 1,04 Triliun

Harga TBS Sawit Nasional Turun, Kalimantan Selatan Tertinggi Se-Indonesia

Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa

Ini karena kelapa sawit merupakan komoditas tumpuan perekonomian Indonesia. Karenanya tindakan EU melalui EUDR ini tidak hanya menggangu perdagangan antara kedua negara, tetapi juga menyudutkan dan mengurangi pendapatan petani kelapa sawit Indonesia.

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan EU jika memang dijalankan agar dilakukan secara objektif mengingat Indonesia sesungguhnya sudah terbukti mengurangi deforestasi.

“Proses benchmarking dengan cut off date mulai 2020 harus betul-betul terbuka dan obyektif. Sebagai informasi, laju deforestasi Indonesia tahun 2019 -2020 telah turun 75% menjadi 115 ribu hektare. Ini laju terendah sejak 1990 dan terus alami penurunan,” ujar Jokowi dalam keterangannya pada hari Minggu (21/05/2023).

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan bahwa nanti Indonesia dan Malaysia akan mengirim misi bersama ke Uni Eropa untuk menyampaikan secara kenegaraan mengenai keberatan kedua negara atas regulasi Eropa yang mendiskriminasikan komoditas andalan negara lain sebagaimana dilakukan oleh EUDR.

Diketahui dalam Musyawarah Nasional (Musra) pada hari Minggu, 14 Mei 2023, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia tidak takut dengan ancaman bentuk apapun dari negara lain yang mencoba mengganggu komoditas Indonesia. Dan dirinya berkomitmen untuk terus mengarahkan menteri terkait untuk terus maju mempertahankan serangan atau gugatan dari negara lain, baik terhadap komoditas sawit, nikel atau lainnya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Dr. Gulat ME Manurung,MP., C.IMA,C.APO, mengatakan, “Memang seharusnya tidak perlu takut dengan ancaman terhadap komoditas Indonesia, seperti ancaman EUDR terhadap sawit. Saya mendukung 100% Pak Jokowi, sebab sangat sederhana sekali matematika nya”.

Ditekankan Gulat bahwa, EUDR itu sebenarnya sama dan mirip dengan RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan itu cut off nya 2020, itu sangat sederhana.

“Hanya saya melihat kementerian terkait sangat ‘lambat’ memberi penjelasan ke masyarakat, sehingga issu EUDR menjadi ‘gaya baru’ menekan sawit Indonesia,” ujar Gulat.

“Kami 5 organisasi petani sudah menyampaikan petisi ke kantor UE tanggal 29 Maret 2023. Aksi itu adalah bentuk bela martabat bangsa ini yang sedang di politisasi perdagangan UE, dan kami petani sawit melawan,” lanjut Gulat.

Perlu diketahui produksi CPO Indonesia yang sudah RSPO mencapai luas 1.148.134 ha dengan produksi CPO 5,764.342 ton. Dan yang sudah ISPO seluas 5,78 juta ha dengan produksi 22 juta ton.

“Jika melihat impor UE yang hanya 2-3 juta ton, maka sangat sederhana menjawabnya yaitu khusus untuk UE dapat disupply dari CPO yang sudah ber-RSPO atau ISPO dan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) harus yang terdepan untuk itu karena GAPKI sangat siap. Itu clear,” tandas Gulat kepada sawitsetara.co.

EUDR dan RSPO atau ISPO hanya beda ‘stempel’ saja karena konstruksi aturannya hampir sama.  Memang ada biaya tambahan untuk mendapatkan sertifikasi EUDR tersebut, ya konsekuensinya naikkan harga CPO untuk pengiriman ke UE.

EUDR tersebut adalah ketelusuran terkhusus terkait bukan hasil deforestasi hutan untuk sawit yang tertanam tahun 2020 ke atas. Sesungguhnya tidak perlu EUDR mengatur hal tersebut karena Indonesia sudah moratorium sejak tahun 2018 dan sampai sekarang masih berlaku.

Ditambah lagi UUCK (Undang Undang Cipta Kerja) yang sudah sangat tegas mengatur tentang tidak ada lagi pembukaan lahan baru yang bukan peruntukan sawit sejak diberlakukannya UUCK dan moratorium sejak 2018.

“Immun sawit Indonesia sudah lebih tinggi dari EUDR, jadi gak perlu kuatir terjangkit. Justru yang kami takutkan adalah malah korporasi mengambil kesempatan untuk menekan harga TBS (tandan buah segar) petani dengan modus EUDR,” tegas Gulat.

 

Jur : Goldameir
Red : Maria Pandiangan

Post Views: 1
Tags: APKASINDOEUDRsawit berkelanjutan
Berita Sebelumnya

Waspada Dampak Kelamaan Pakai Pupuk Kimia Seperti Ini

Berita Selanjutnya

Sedang Tidak Baik Baik, Petani APKASINDO Serukan Usulan Ke Kementerian Terkait

BERITA Terkait

Gairahkan Semangat Muda, APMI Gelar Sawit Talk III Strategi Lolos Beasiswa SDM 2025
Beasiswa

Gairahkan Semangat Muda, APMI Gelar Sawit Talk III Strategi Lolos Beasiswa SDM 2025

Senin, 16 Juni 2025
Selamat! 245 Mahasiswa Calon Penerima Beasiswa Sawit Kalbar Dinyatakan Lulus Administrasi
APKASINDO

Selamat! 245 Mahasiswa Calon Penerima Beasiswa Sawit Kalbar Dinyatakan Lulus Administrasi

Senin, 16 Juni 2025
Produk Sawit Indonesia Curi Perhatian di Osaka, Hasilkan Rp 1,04 Triliun
Nasional

Produk Sawit Indonesia Curi Perhatian di Osaka, Hasilkan Rp 1,04 Triliun

Senin, 16 Juni 2025
Harga TBS Sawit Nasional Turun, Kalimantan Selatan Tertinggi Se-Indonesia
APKASINDO

Harga TBS Sawit Nasional Turun, Kalimantan Selatan Tertinggi Se-Indonesia

Senin, 16 Juni 2025
Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa
Hot News

Penyelesaian Perjanjian IEU-CEPA Tingkatkan Ekspor Sawit Indonesia ke Uni Eropa

Sabtu, 14 Juni 2025
Terkendala Status HPK, KUD Tenera Mandiri Minta Dukungan APKASINDO untuk Akses PSR
APKASINDO

Terkendala Status HPK, KUD Tenera Mandiri Minta Dukungan APKASINDO untuk Akses PSR

Senin, 16 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sawit Setara - Sentra Informasi Sawit Indonesia

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

SAWITSETARA.CO

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Nasional
  • Sosok
  • Harga TBS
  • PSR
  • Edukasi
  • Koperasi dan UKMK
  • Industri
  • Investigasi
  • Advokasi
  • Promosi Produk dan Jasa
  • Konsultasi
  • Video
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi

© 2022 Sawit Setara - Powered by APKASINDO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Home
Kontak
Cari Berita
Video