sawitsetara.co – INDIA – Aliansi Minyak Sawit Asia (APOA) mengeluarkan desakan kepada Hindustian Unilever (HUL) unntuk mempertimbangkan kembali keputusannya dalam mengurangi kandungan minyak sawit dalam sabunnya sebesar 25%.
APOA menganggap langkah ini berdampak serius terhadap jutaan petani kelapa sawit di seluruh dunia khususnya petani kecil.
Sebelumya HUL mengumumkan pengurangan penggunaan kelapa sawit dalam pembuatan sabunnya sebagai respons terhadap volatilitas harga komodias dan pertimbangan lingkungan hidup. Namun APOA menegaskan, bahwa kepuusan ini akan memberikan implikasi signifikan bagi industri serta upaya pembangunan berkelanjutan.
“Atas dasar kenaikan harga minyak sawit dan alasan lingkungan, Keputusan ini memicu keprihatianan dalam industri minyak nabati,” ungkap Ketua APOA, Atul Chaturvedi yang mewakili beberapa negara termasuk India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal dan Pakistan, menguttip laman infosawit.com.
Dilansir The Economic Times, Chaturvedi juga mengungkapkan, kontribusi minyak sawit terahadap pemberdayaan ekonomi, terutama melalui inisiatif seperti Misi Naional Minyak Goreng India – Kelapa Sawit (NMEO-OP) .
APOA menyoroti bahwa efisiensi budidaya kelapa sawit dalam hal hasil per hektar dan penggunaan sumber daya belum tertandingi oleh alternatif lain. Meskipun HUL telah mendukung sertifikasi keberlanjutan seperti RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil), langkah pengurangan penggunaan minyak sawit dapat menghambat upaya ini serta berpotensi membahayakan pendapatan petani kecil.
Atas dasar inilah APOA meminta HUL untuk menyediakan bukti transparan yang didukung secara ilmiah mengenai dampak lingkungan dari minyak sawit dibandingkan dengan produk penngganti dalam skala industri.
Sumber: infosawit.com