sawitsetara.co -JAKARTA- Pascakisruh harga minyak goreng sawit yang melonjak pada beberapa bulan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyerukan dilakukannya audit besar-besaran terhadap perkebunan kelapa sawit yang ada.
Dalam temuan awal audit tersebut, ditemukan luasan lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia ternyata lebih besar dibanding data yang tercatat. Dilakukannya audit ini, harapannya guna memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit nasional.
Luhut mengungkapkan, produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia bisa mencapai 100 juta ton CPO pada 2040, dengan catatan bila program peremajaan sawit rakyat yang saat ini digesa bisa berhasil dilakukan. Sementara berdasarkan data yang ada, untuk tahun 2021 produksi CPO Indonesia baru mencapai 46,9 juta ton.
“Dari hasil audit, ditemukan lahan perkebunan kelapa sawit seluas 16,8 juta ha yang sudah ditanami pohon kelapa sawit, lebih luas dibandingkan data resmi pemerintah yang mencapai 16,38 juta ha, selama tahap pertama audit,” kata Luhut seperti dilansir Reuters.
Saat ini, tutur Luhut, pemerintah sedang mendata luas masing-masing perkebunan, status legalitas lahan, tingkat produksi, dan harga jual sawit. Audit yang dilakukan berusaha untuk meningkatkan transparansi di sektor ini, memastikan perusahaan membayar pajak dengan benar, melindungi hutan dengan lebih baik, dan meningkatkan perkiraan hasil. “Ini akan membuat Indonesia lebih efisien ke depan,” tutur Luhut.(int)
Jur: 03
Red: Goldameir