sawitsetara.co – JAKARTA – Tren harga tandan buah segar (TBS) sawit nasional kembali mengalami penurunan pada periode 9–15 Juni 2025. Meski begitu, Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mencatatkan diri sebagai provinsi dengan harga TBS tertinggi se-Indonesia, mengungguli 21 provinsi lainnya.
Data yang dihimpun Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dari 22 provinsi menunjukkan bahwa rata-rata harga TBS petani pada periode tersebut berada di angka Rp3.039 per kilogram, menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dua provinsi dengan harga tertinggi adalah Kalimantan Selatan (Rp3.404/kg) dan Sumatera Barat (Rp3.332/kg). Di sisi lain, Provinsi Banten mencatat harga TBS terendah secara nasional.
Penurunan harga ini dirasakan baik oleh petani mitra plasma maupun petani swadaya. Padahal jika dibandingkan dengan harga pokok produksi (HPP) yang berkisar antara Rp1.850–Rp2.100/kg, marjin keuntungan petani tetap berada dalam batas aman, meskipun menurun.
Di tengah tekanan harga ini, keberadaan bursa CPO Indonesia ICDX (Indonesia Commodity & Derivatives Exchange) mulai memberikan angin segar. Menurut laporan sawitsetara.co, ICDX mulai menunjukkan manfaatnya bagi petani sawit Indonesia. Para pelaku industri berharap, harga di bursa CPO ini bisa dijadikan acuan nasional dalam penetapan harga TBS petani, menggantikan skema lama melalui revisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018.
Langkah ini diyakini akan menciptakan mekanisme harga yang lebih adil dan transparan bagi petani, serta memperkuat posisi tawar mereka di tengah fluktuasi pasar global.