sawitsetara.co – MANOKWARI – Dikala provinsi sentra sawit di Indonesia Tengah hingga Barat terkena tren ambruk, Papua Barat malah melambung tinggi dan mengejar ketertinggalan harga dengan provinsi lainnya.
Bagi provinsi yang mengadakan penetapan harga sekali sebulan, naik turunnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO) menjadi tidak real time dan terhitung rata – rata. Itulah yang terjadi di Papua Barat.
Dalam rapat yang digelar tanggal 18 April 2023, Tim penetapan harga menetapkan kenaikan harga tandan buah segar (TBS) bulan Maret 2023 sebesar Rp294,02 per kilogram.
Maka, berdasarkan surat dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan kepada pabrik kelapa sawit (PKS), harga beli sawit pekebun mitra di Papua Barat tertinggi sebesar Rp2.538,40 untuk tanaman umur 10 sampai 21 tahun.
Lonjakan ini secara fondasi disebabkan oleh melesatnya harga CPO menjadi Rp13.076,97, atau melesar sebesar Rp464,26 dari bulan lalu.
Didukung oleh angka Indeks K pun turut mengalami peningkatan menjadi 86,88% padahal sebelumnya hanya sebesar 77,94%.
Karenanya, walaupun harga inti sawit atau kernel mengalami penurutan tipis sebesar Rp94,47 per kilogram, dapat tertahan oleh kedua elemen diatas yang melesat tinggi pada bulan ini.
Detail harga beli tandan buah sawit pekebun mitra Provinsi Papua Barat periode April 2023 adalah sebagai berikut :
Umur 3 Tahun : Rp1.859,10/Kg
Umur 4 Tahun : Rp2.077,66/Kg
Umur 5 Tahun : Rp2.230,33/Kg
Umur 6 Tahun : Rp2.308,18/Kg
Umur 7 Tahun : Rp2.344,96/Kg
Umur 8 Tahun : Rp2.408, 40/Kg
Umur 9 Tahun : Rp2.473,22/Kg
Umur 10 – 21 Tahun : Rp2.538,40/Kg
Umur 22 Tahun : Rp2.522,73/Kg
Umur 23 Tahun : Rp2.411,80/Kg
Umur 24 Tahun : Rp2.355,11/Kg
Umur 25 Tahun : Rp2.267,99/Kg
Jur : Golda
Red: Maria Pandiangan