sawitsetara.co – JAKARTA – Dalam memperkuat partisipasi generasi muda untuk industri kelapa sawit yang berkelanjutan, Forum Pemuda Sawit Indonesia (FPSI) telah resmi membuka pendaftaran Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk semua kalangan, termasuk anak muda, mahasiswa, dosen, dan bujang dara sawit dari provinsi Riau.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua FPSI, Hendro Kartiko, mengungkapkan bahwa keanggotaan dalam forum ini terbuka untuk siapa saja yang peduli terhadap keberlanjutan dan pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
“Kami ingin mengajak semua elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk bergabung dan berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif bagi tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit,” ujarnya.
Hendro menjelaskan pendaftaran KTA dapat dilakukan secara online melalui situs resmi FPSI dan akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober 2024. Anggota yang terdaftar akan mendapatkan berbagai manfaat, termasuk akses ke pelatihan, seminar, dan kesempatan terlibat dalam proyek-proyek keberlanjutan di sektor perkebunan kelapa sawit.
Lebih lanjut, Hendro mengatakan FPSI juga akan mengadakan berbagai kegiatan, seperti pelatihan dan seminar yang melibatkan pemangku kepentingan di sektor perkebunan.
“Kami ingin membangun jaringan yang kuat antar anggota agar dapat saling mendukung dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama,” pungkasnya.
Dengan dibukanya pendaftaran KTA FPSI, diharapkan semakin banyak anak muda, mahasiswa, dosen, dan petani muda yang terlibat aktif dalam memajukan industri kelapa sawit di Indonesia, menjadikannya lebih berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.
Kemudian, Salah satu mahasiswa penerima beasiswa SDMPKS yang telah mendaftar, Rahmat, mengungkapkan antusiasmenya.
“Saya percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap industri kelapa sawit. Melalui FPSI, kami bisa berbagi ide dan pengalaman untuk menciptakan praktik yang lebih baik,” katanya.
Tidak hanya mahasiswa beasiswa SDMPKS, keanggotaan FPSI juga berasal dari anak petani serta pekerja disekolah perkebunan, Zulfan yang berlatar belakang dari anak petani serta pekerja disektor perkebunan Kelapa sawit.
“FPSI bisa menjadi platform dalam pengembangan diri dan informasi mengenai sawit diera moderenisasi sekarang ini,” tuturnya.
kemudian, Zulfikar salah seorang dari anak Petani Kelapa sawit juga mengungkapkan bahwasanya kegiatan pelatihan dan pengembangan keterampilan dapat diimplementasikan ke kebun sawit milik orangtuanya sebagai pengembangan sumber daya manusia demi sawit yang lestari.
Ditempat yang sama dari Bujang dara sawit Riau, Prisca, menyatakan percaya bahwa inovasi dalam pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kita dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Prisca berharap bersama FPSI dan generasi muda turut aktif berperan dalam mengkampanyekan sawit baik.
Jur: Josua
Red: Ningrum