sawitsetara.co – MAKASSAR – Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) provinsi Sulawesi Selatan, Emil SE MM, geram lantaran rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) bulan September 2024 tak dilaksanakan.
Emil bahkan mengancam melaporkan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) selaku perwakilan pemerintah provinsi untuk kepentingan sawit rakyat, ke Pj Gubernur apabila mereka tidak peduli dengan kepentingan petani sawit, khususnya rapat bulanan TBS.
“Ini sudah akhir bulan, tapi kok belum ada surat soal kapan rencana Rapat TBS, padahal hal ini keputusan Gubernur dimana Rapat TBS harus dilakukan rutin setiap awal bulan,” terang Emil melalui pembicaraan telefon (26/09/2024).
Emil lanjut menjelaskan bahwa dia tidak melihat adanya alasan jelas mengapa pemprov menunda rapat TBS, apalagi kalau hanya perkara Kepala Dinas berhalangan untuk memimpin rapat.
“Di Dinas terkait kan ada Sekertaris, ada Kepala Bidang, Kepala Sub Koodinator, Asisten atau Staf Ahli juga bisa memimpin kegiatan. Tapi kok ini sudah akhir bulan belum dilaksanakan. Ada apa mereka semua ini. Kok menyangkut hajat hidup ribuan petani disepelekan,” tegas Emil dengan nada kesal.
Apalagi harga pembelian TBS yang diberlakukan oleh pabrik kelapa sawit (PKS) saat ini sudah tidak sesuai dengan harga penetapan pemerintah.
“Kalau melihat pasaran harga CPO (crude palm oil) ada trend kenaikan harga, tapi kita di Sulsel harga TBS malah turun,” terang Emil kepada Sawitsetara.co.
Terpantau saat ini harga pembelian TBS berada diangka Rp2.290 dengan potongan 3% – 4%, sementara harga pemerintah yang mestinya diberlakukan adalah Rp2.300 tanpa potongan. Ini pun masih jauh dari angka rerata nasional yang hampir mencapai angka Rp3.000 per kilogram.
Jurnalis : Mahmmudin