sawitsetara.co – JAKARTA – Dalam mencapai tujuan diperlukan adanya suatu kajian Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD).
Kegiatan FGD ini dilakukan secara hybrid di Yogyakarta pada hari Kamis (10/10/2024) yang di buka oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mengukur secara ilmiah terkait keberhasilan pelaksanaan program BPDPKS dalam mencapai tujuan diperlukan adanya suatu kajian Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit.
Kemudian, Rusman Heriawan menyampaikan materi paparan ”Pertumbuhan Industri Kelapa Sawit Terhadap Kebutuhan SDM (sumber daya manusiaIndustri Sawit”.
“Beberapa catatan, diantaranya persaingan global yang semakin ketat, akan terus terjadi, PHK di sektor-sektor non sawit yang tidak kompetitif memerlukan lapangan kerja baru,” ujar Rusman.
“Dan Siapkah sektor penyedia tenaga kerja memenuhi kebutuhan SDM sawit yang semakin beragam, bukan kuantitasnya saja, tetapi lebih pada kualitasnya?. Untuk ini, jawabannya ada pada dunia pendidikan (perguruan tinggi dan politeknik), dan dunia pelatihan dan penyuluhan. Penyuluhan oleh para penyuluh (ASN, penyuluh mandiri, swasta) khususnya untuk pekebun rakyat masih dibutuhkan, tentu di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP),” tambahnya.
Menurut Darmansyah, Program pendidikan dan pelatihan SDM PKS merupakan salah satu upaya penting yang perlu dilanjutkan dan ditingkatkan. Karena Program Pengembangan SDM PKS dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan dedikasi pekebun, tenaga pendamping dan masyarakat perkebunan kelapa sawit lainnya.
“Oleh karena itu untuk mewujudkan tersedianya SDM kompeten/profesional, perlu didukung dengan program pengembangan SDM yang terencana dengan baik, terimplementasi sesuai rencana dan tentu saja merujuk pada kebutuhan dunia usaha dan dunia industri kelapa sawit berkelanjutan Indonesia,” ujar Darmansyah.
Program Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan dengan dukungan BPDPKS perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan dipercepat baik terkait kuantitas maupun kualitasnya, karena masih sangat minimnya dukungan SDM kompeten/profesional, terutama dalam menghadapi tantangan usaha perkebunan kelapa sawit Indonesia ke depan.
Sumber: BPDPKS