sawitsetara.co -NUSA DUA- Strategi untuk menghadapi tantangan rantai pasokan minyak nabati global, serta peran industri kelapa sawit bagi perekonomian dan merespon tantangan iklim global, menjadi topik yang banyak dikupas pada Konferensi G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (G20 SVOC).
Konferensi yang juga digelar di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (3/11), dibuka secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini, dihadiri sejumlah delegasi dari negara-negara eksportir CPO baik dari Indonesia dan Malaysia serta sejumlah perwakilan dari negara importir CPO yang berasal dari Eropa.
Tercatat turut hadir dalam konferensi tersebut, Minister Oil Palm Papua New Guinea, CDA Embassy of Malaysia, President of European Palm Oil Alliance, Director General Malaysian Palm Oil Board, CEO of Malaysian Palm Oil Council, Ecxecutive Director International Coconut Community (ICC), Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Ketua GAPKI, Sekretaris Jenderal CPOPC, Presiden Direktur BPDPKS, dan Economic and Geo-Political Analyst and Disseminator.
“Konferensi internasional G20 SVOC juga dirancang untuk menjadi forum dialog terbuka untuk membahas dan merumuskan strategi untuk menghadapi tantangan rantai pasokan minyak nabati global,” ucap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyambut baik tiga importir teratas dari zona Uni Eropa yakni Belanda, Spanyol dan Italia atas kepercayaannya terhadap penggunaan CPO yang efektif. Bahkan Menko Airlangga menilai hal tersebut menunjukkan kesenjangan pemahaman antara pembuat kebijakan dan kebutuhan pasar di Uni Eropa.
“Kesenjangan pemahaman ini dapat diatasi jika platform dialog dapat dibangun antara negara produsen dan konsumen. Kita perlu bergerak cepat dan tegas untuk bekerja sama dalam menghadapi masalah struktural pasar. Produsen dan eksportir minyak nabati harus berkontribusi dalam upaya tersebut,” jelas Menko Airlangga saat memberikan sambutan secara virtual, Kamis (3/11).
Menutup sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa sebagai Presidensi G20, Indonesia menyerukan kepada semua anggota dan negara untuk mendorong langkah-langkah positif membangun pertumbuhan ekonomi sehingga dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat.
“Saya percaya bahwa tindakan ini harus diikuti oleh banyak orang, terutama produsen makanan untuk memastikan kehidupan orang lain yang menjadi tanggung jawab semua orang,” tegas Menko Airlangga.
Jur: SS03
Red: Maria Pandiangan